Rabu, 05 Oktober 2005

“Bisakah Hatiku Seperti Hati Seorang Tukang Parkir”


Saat itu, ku melihat perutmu semakin menampakkan keindahannya
Bulan demi bulan keindahan itu semakin nampak dimataku
Sehingga setiap tidurmu aku selalu membelai indahnya sebuah perut didirimu
.
Di suatu pagi yang masih sangat pagi
Dirimu berteriak merasakan kesakitan
Saat dirimu berdiri, keluar cairan yang begitu banyak di perut indahmu
Dirimu menangis karena merasa keindahan perutmu akan hancur berantakan
.
Lalu diriku membawa dirimu pada sebuah hospital dinegeri itu
Aku berharap-harap cemas apakah perut indahmu masih bisa terselamatkan
Jam demi jam kutunggui dirimu
Namun diakhir pemeriksaan seorang yang berbaju putih berkata padaku
Bahwa perut indahmu tak mungkin lagi bisa terselamatkan
.
Aku dan dirimu hancur berkeping-keping
Air matamu terus bercucuran di kelopak matamu
Aku hanya bisa terdiam lalu kuceritakan mengenai seorang tukang parkir
.
Tukang parkir senantiasa rela bila kendaraan-kendaraan yang dititipkan padanya
diambil satu persatu oleh pemiliknya
Ia tidak pernah marah namun malah tersenyum memandang mobil yang dijaganya satu persatu meninggalkan dirinya
Dia tetap berharap kendaraan itu atau yang lainnya kembali untuk bisa dijaganya
.
Setelah kisah tukang parkir itu ku ceritakan pada belahan jiwaku
Tangisannya mulai mereda serta bisa menerima keindahan perutnya yang telah hilang
Saat dirinya dibawa kedalam ruangan oleh orang-orang berbaju putih
Aku ditinggalkan sendirian di tempat yang banyak orang lalu lalang didepanku
Namun aku merasakan kesepian, secara tak sengaja air mataku bercucuran, aku ternyata menangisi keindahan perutnya yang telah hilang
.
Hatiku terus bertanya “Bisakan aku memiliki hati seperti hati seorang tukang parkir?” aku ternyata terus menangis dengan kesedihan yang dalam. Ternyata hatiku belum bisa seutuhnya menjadi hati seorang tukang parkir.
.
“ Ya Tuhanku, Berikanlah kekuatan kepadaku, dan jadikanlah diriku sabar mengatasi cobaan ini. Karena bayiku adalah milikMu yang dititipkan kepadaku. DiriMu mempunyai hak untuk mengambilnya dariku. Berikanlah penggantinya yang jauh lebih baik dari itu, Amin”

(Gantira, Australia)

Kamis, 01 September 2005

Batu Kali dan Batu Intan


Mulanya seperti sebuah batu intan…
Ternyata sebuah batu kali…
Awalnya seperti sebuah batu kali…
Ternyata sebuah batu intan…
.
Begitu banyak wanita yang awalnya disangka batu intan…
mereka dielus-elus selama bertahun-tahun dalam sebuah kisah cinta…
namun setelah sidik jari di ukirkan…
ternyata dia hanya sebuah batu kali…
.
Begitu banyak pula wanita yang awalnya disangka batu kali…
dicari cara untuk dibuangnya jauh-jauh…
namun setelah ikatan diresmikan…
ternyata dia sebuah batu intan…
.
Sayangku, awalnya kumenyangka dirimu hanya batu kali…
Ingin skali ku membuangmu jauh-jauh…
namun setelah ikral setia dikumandangkan…
ternyata dirimu sebuah batu intan…
.
Aku sangat mencintaimu sayangku…
Ku bersyukur dirimu tidak seperti bayanganku sebelumnya…
Ku menikahimu karena Tuhanku …
Begitu pula dirimu menerimaku karena Tuhanmu…

(Gantira, Wollongong-Australia)

Sabtu, 20 Agustus 2005

Bila Dirimu Tahu

Bila dirimu tahu betapa kecil rasa benciku padamu
Maka dirimu akan tahu kecilnya sebuah elektron dan netron yang ada di dalam sebuah atom
.
Bila dirimu tahu betapa besar rasa cintaku padamu
Maka dirimu akan tahu bintang terbesar yang ada di alam semesta
.
Bila dirimu tahu betapa dalam rinduku padamu
Maka dirimu akan tahu dalamnya lautan yang ada di planet bumi
.
Bila dirimu tahu betapa tinggi hormatku padamu
Maka dirimu akan tahu tingginya langit yang ada di atas langit
.
Bila dirimu tahu betapa luas rasa sayangku padamu
Maka dirimu akan tahu luasnya ruang yang ada di dunia
.
Bila dirimu tahu betapa dasyatnya rasa kasihku padamu
Maka dirimu akan tahu dasyatnya panas yang ada pada inti panasnya matahari
.
Bila dirimu tahu semua itu
Maka dirimu akan semakin mencintaiku

(Gantira- Wollongong Australia)

Sabtu, 13 Agustus 2005

Aku Adalah Seekor Harimau

Aku adalah seekor harimau yang akan selalu melindungimu cintaku

Aku akan melindungimu dari harimau-harimau yang menunjukkan kekayaannya

Aku akan melindungimu dari marimau-harimau yang memaparkan kepitarannya

Aku akan melindungimu dari harimau-harimau yang menggunakan kelihaiannya

Aku akan melindungimu dari harimau-harimau yang mamaksakan kekuasaannya

Aku akan melindungimu dari harimau-harimau yang menampakkan ketampanannya

Aku akan melindungimu dari semua harimau yang akan merebut dirimu dari diriku

Sebab aku adalah seekor harimau yang mempunyai kekayaan, kepintaran, keliahaian, ketampanan dan kekuasaan diatas harimau-harimau yang licik yang akan merebut dirimu dari diriku

Aku akan menghajar semua harimau yang berniat mengganggumu sayangku 
(Gantira- Wollongong Australia)

Selasa, 12 Juli 2005

Jangan Pernah Katakan

angan pernah katakan: "jangan sakiti hatiku tapi katakanlah maafkan aku jika aku menyakiti hatimu"

Jangan pernah katakan: "apakah dirimu mencintaiku tapi renungkanlah apa yang bisa membuat dirinya mencintaiku"

Jangan pernah katakan: "Lupakan kekasih lamamu tapi katakanlah aku akan berusaha jadi kekasihmu yang jauh lebih baik memperlakukan dirimu daripada kekasih lamamu"

Jangan pernah katakan: "Aku merindukan dirimu tapi katakanlah maafkan jika aku telah mengabaikanmu"

Jangan pernah katakan: "Aku selalu mengingatnya tapi renungkanlah apa yang bisa membuatnya merindukanku"

Jangan pernah katakan: "Apakah dia talah membahagiakanku, tapi renungkanlah apa yang bisa membuatnya bahagia dariku"

Camkanlah: "kata-kata indah yang datang bertubi-tubi yang datang dari hati yang munafik awalnya akan membuat dia bahagia namun lama kelamaan akan membuatnya muak"

Ingatlah: "Kata yang hanya sekali namun diucapkan dengan kejujuran dan di aplikasikan dalam tindakan akan membuat dia bersyukur karena telah ditakdirkan hidup bersama dengan kita" 
(Gantira- Wollongong Australia)

NB.Sebuah masukan untuk temanku yang lagi jatuh cinta

Pilihan

Ku melihat wanita yang cantik tapi sayang sifatnya menjijikkan

Ku melihat wanita yang baik hati tapi sayang pikirannya kayak anak TK

Ku melihat wanita yang pintar tapi sayang keluarganya para penjahat

Ku melihat wanita dari keluarga yang hebat tapi sayang dianya tidak hebat

Ku melihat wanita yang cantik, baik hati, pintar, dari keluarga yang hebat dan diapun hebat tapi sayang dia adalah seorang janda

Ku bingung memilih calon pendampingku

Saat terbangun dari mimpi tidurku, nampak disampingku wanita yang cantik, baik hati, pintar, dari keluarga hebat, diapun hebat serta yang lebih beruntung dia bukan seorang janda

Aku memandangnya terus dan kucium keningnya sebagai tanda syukur pada Tuhanku

Ternyata kehidupan ini jauh lebih indah daripada alam mimpiku 
(Gantira- Wollongong Australia)

Rabu, 29 Juni 2005

Salah Sangka

Seperti hari-hari sebelumnya, aku bangun sangat pagi sekali. Tanpa rasa bosan ku memandang wajah cantik disampingku serta kucium terus-menerus kening diwajahnya. Kemudian kukatakan "aku sangat mencintaimu sayangku’.

Saat dia terbangun, aku mulai mengatakan rahasia kecilku padanya. kukatakan bahwa di pikiranku ada satu wanita lain yang sering terbayang-bayang, yaitu seorang wanita yang kucintai saat SD dulu.

Aku ingin sekali mengunjungi teman SDku bersama wanita disampingku ini. Karena aku sangat ingin menutup kenangan masa lalu dengan menyadari dan meyakini bahwa wanita disampingku jauh lebih baik dari wanita SDku, wanita yang tak pernah kujumpai sejak menginjak SMP.

Akupun membuka rahasia mengenai wanita itu, bahwa aku sering menyukai wanita yang ku temui bila wanita itu seperti wanita SDku, namun saat aku tahu isi hatinya, maka berakhirlah rasa cintaku pada tiap wanita yang seakan-akan jadi duplikat wanita yang kukenal itu. Ternyata semua wanita baru yang kukenal itu tidak sehebat yang ku bayangkan.

Begitu pula aku mencintai wanita disampingku ini, cintaku berawal karena wajahnya bagaikan duplikat wanita SDku. Walaupun awal perkenalan sungguh mengecewakanku, karena dia selalu mengabaikan cintaku, namun kuterus berjuang tuk mendapatkannya.

Setelah kumeminang dan hidup bersama di negeri kangguru. Ternyata wanita disampingku ini mempunyai sifat yang mulia di mataku, aku sungguh beruntung telah mempersuntingnya. Meskipun alasan pertama meminangnya disebabkan oleh wajahnya bagaikan duplikat wanita SDku namun sekarang kubaru menyadari ternyata hatinya sungguh mengagumkan hatiku.

Aku meminta maaf akan hatiku yang masih penasaran ingin menemui wanita SDku karena aku tidak ingin didalam hati ini ada wanita lain selain wanita disampingku. Dan akupun tak ingin ada rahasia sekecil apapun yang kusembunyikan dari hati wanita disampingku.

Setelah kuceritakan rahasia kecilku, Wanita disampingkupun bercerita dan mulai paham akan teman SDnya dulu. Teman SDnyapun menyukai dirinya, sehingga pada saat menginjak SMP, walaupun sudah berbeda sekolahan. Nama wanita disampingku terkenal di SMP teman SDnya. Sehingga nama dirinya dan teman SDnya terukir di setiap dinding dan bangku sekolahan SMP itu.

pada saat wanita disampingku memasuki SMA, dia sudah dikenal sebelum dia memperkenalkan diri. Karena banyak dari teman SMA adalah teman SMP lelaki yang mencintainya. Saat menginjak mahasiswa, wanita disampingku dan teman SDnya satu universitas, lelaki itu sering memperhatikan wanita disampingku dan terus menerus mengikuti mata kuliah yang diikuti dirinya walaupun mereka beda jurusan.

Karena teman SDnya termasuk lelaki yang baik dan pintar maka saat itu hati wanita disampingkupun menyukainya pula. Namun ada beberapa kedudukan yang ada pada diri teman SDnya yang tak disukai olehnya, yaitu dia termasuk orang kaya dan sering bergabung dengan teman-temannya sehingga nampak ketidakmandirian dari sikapnya.

Aku merasa heran kenapa wanita disampingku tidak menyukai orang kaya. Ternyata baru kuketahui wanita ini mempunyai suatu keyakinan bahwa seorang anak yang hidup dalam kekayaan akan mempunyai mental yang manja dan tak mandiri. Sehingga bila dia mencintai seseorang dan ketika tahu bahwa dia adalah orang kaya, maka saat itu juga cintanya akan di hapus dari benaknya.

Wanita disampingkupun mengatakan bahwa dia menyukaiku karena sifatku, sekaligus membenciku karena aku mempunyai cita-cita besarku yang sangat dibencinya. Namun dia mengalah disebabkan dukungan dan dorongan dari keluarga besarnya untuk menerima diriku.

Ketika aku ceritakan bahwa cita-cita besarku bukanlah untuk memperkaya diriku dan keluarga yang akan kubina nanti. Cita-citaku hanyalah kerinduanku tuk melihat orang lain bahagia dengan kekuasaan yang ku pegang. Yang kuharapkan dari kekuasaan itu bukanlah kekayaan, pujian atau kemewahan, tapi yang kuharapkan semata-mata untuk mendapatkan pujian dari Tuhanku dalam mendapatkan balasanNya di kehidupan nanti.

Setelah mendengar itu Wanita disampingku semakin mencintaiku, karena ternyata telah salah sangka kepadaku sebagaimana akupun telah salah sangka kepadanya. Aku sebelumnya menyangka dia sama seperti wanita lain yang gila akan harta, kedudukan dan kejayaan.

Cinta dan kekaguman hati ini semakin mendalam kepadanya . Ternyata aku selama ini telah salah sangka.

(Gantira- Wollongong Australia)

Sakit Hati

Karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu mengenai sakit hati wanita yang di madu, maka diri ini mulai bertanya pada wanita disampingku seputar lelaki yang mempunyai istri lebih dari satu. Dia menjawab dengan sumpah serapah yang menandakan rasa benci kepada lelaki yang bersikap seperti itu.
.
Diri ini bertanya kembali mengenai nabi kita yang memiliki istri lebih dari satu. wanita disampingkupun mengatakan bahwa nabi menikahi wanita lain bukan berdasarkan cantiknya, tapi semata-mata untuk menolong semua wanita yang dinikahinya. Semua wanita itu sebagian besar adalah janda-janda tua. Jadi tujuan utama nabi bukan karena nafsunya namun karena perintah Yang Menciptakannya. Berbeda dengan kebanyakan lelaki saat ini, mereka menikah lebih dari satu berdasarkan kecantikan dan keseksiannya.
.
Mendengar jawaban itu, diri inipun mulai menguji kembali dengan suatu pertanyaan, bagaimana kalau seandainya aku menikah lagi dengan seorang wanita yang sudah sangat tua, pikun, jelek,banyak anak, dan miskin, dengan tujuan untuk menolong kehidupan wanita yang malang itu.
.
Dia tersentak dan mengatakan agar aku tidak melakukan semua itu, kalau ingin menolongnya biarlah semua harta yang kita miliki diberikan kepadanya, namun jangan sampai diriku diberikan pula kepadanya. Dia mengatakan bahwa diriku hanya miliknya seorang, dia tidak rela diriku dimiliki oleh selain dirinya.
.
Diri ini semakin paham dan menyadari, betapa sakitnya seorang istri yang melihat suaminya melirik dan menikahi wanita lain. Akupun sekarang semakin menyadari, betapa besar pengorbanan nabiku dan istrinya. Karena aku yakin didalam hati nabiku mengerti betapa sengsara hati wanita disampingnya saat nabiku menikah kembali. Namun nabiku jauh lebih mencintai Tuhannya dibandingkan segala makhluk di alam semesta ini, sehingga apapun yang diperintahkan olehNya akan diikuti walaupun itu harus mempertaruhkan keinginan hatinya.
.
Diri ini semakin kagum kepada nabiku yang telah berkorban untuk Tuhannya. Akupun sekarang semakin mengerti bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim saat mengikuti perintah Tuhan semesta Alam untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail, karena akupun tahu betapa besar rasa cinta kepada anaknya itu. Namun karena dia jauh lebih mencintai Tuhan alam semesta ini maka iapun berani mengorbankan anak yang sangat dicintainya. Namun setelah teruji bahwa rasa cinta kepada Tuhannya melebihi segalanya, maka Ismail selamat dan nabi Ibrahimpun di tempatkan pada kedudukan yang sangat tinggi.
.
Diri ini akhirnya paham akan semua itu, aku sekarang akan mengikuti semua perintah nabi dan Tuhanku. Dimana nabiku mengatakan bahwa lelaki terbaik adalah lelaki yang memperlakukan dengan baik istrinya, maka akupun akan melakukannya. Nabiku berkata bahwa hamba terbaik adalah seorang hamba yang mempunyai akhlak yang baik terhadap semua makhluk di alam semesta ini, maka akupun akan melakukannya. Nabikupun berkata bahwa orang yang beruntung adalah yang melakukan semua ibadah dan kebaikan pada makhluk di dunia ini semata-mata hanya untuk Tuhannya, maka akupun akan berusaha melakukannya.
.
Setelah mendengar semua hatiku, maka wanita disampingku menangis dalam pelukanku, dan dia mengatakan bahwa diriku adalah lelaki dambaannya. Dan diapun mengatakan bahwa yang paling ditakutkan terjadi pada diriku adalah mati muda sebagaimana kakeknya yang telah mati muda, padahal dia adalah seorang lelaki dengan sifat yang disanjungi oleh wanita di pelukanku ini.
.
Melihat tangisan wanita dipelukanku, diri ini mengatakan kepadanya, "wahai bidadariku cintailah Tuhan kita diatas cintamu kepadaku, karena dengan itu maka dirimu akan selalu mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dan hidupmu akan senantiasa dalam kehidupan yang menyenangkan hatimu baik di dunia ini maupun di akhirat kelak
.
"I love you cintaku, muuuaaah..
(Gantira, Wollongong-Australia)

Jumat, 24 Juni 2005

Do’a dan Suhu Terendah

Aku semalam bangun jauh lebih subuh dari sebelumnya, lalu wajah ini memandangi wajah disamping tempat tidurku, nampak wajah yang tersenyum dalam tidurnya, lalu kucium keningnya sebagai rasa cintaku yang dalam padanya.
.
Setelah lama kucium keningnya yang cantik, lalu wajah itu terbangun. Wajahku dan wajahnya berbincang serta bercerita tentang kehidupan. Pada saat jam mulai menunjukkan pukul 4 pagi, wajah disampingku berkata bahwa udara terasa semakin dingin dan dia mulai memerlukan sebuah selimbut untuk menahan suhu terendah pada hari itu. Karena menurut pengetahuan yang pernah dibacanya, suhu terendah terjadi sekitar pukul 4 subuh.
.
Hatiku mulai menerawang jauh, teringat akan isi Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir, dan Dia berfirman, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni’."
.
Aku semakin paham, ternyata pada saat dan detik itu merupakan suhu terendah dari hari yang dilewati, yang menyebabkan orang sangat berat untuk bersujud kepadaNya.
.
Padahal saat detik-detik itu merupakan detik yang paling berkah untuk terkabulnya sebuah do’a. Aku mengajak wajah disampingku untuk memanfaatkan detik-detik yang sangat strategis itu untuk menyembahNya. Kamipun bersama-sama mengambil air wudhu dan bersujud kepada-Nya dengan ketenangan dan kebahagian hati yang luar biasa.
(Gantira- Wollongong Australia)

Rabu, 22 Juni 2005

Belahan Jiwa

Semakin lama aku mengenalmu ‘istriku’, aku semakin tahu bahwa jiwamu dan jiwaku sangat berbeda. Namun ini membuatku semakin kagum dan mencintaimu
.
Aku seorang yang selalu menyembunyikan perasaan yang tak kusukai, tapi dirimu dengan mudahnya memaparkan apa yang tak disukaimu
.
Aku seorang yang jarang bercanda tapi dirimu seorang yang sering bercanda
.
Aku seorang yang tertutup akan suatu masalah tapi dirimu seorang yang terbuka akan masalah yang menimpamu
.
Aku seorang yang ingin selalu sempurna tapi dirimu seorang yang melakukan sesuai dengan kemampuanmu
.
Aku seorang yang selalu menginginkan sebuah pujian tapi dirimu seorang yang tak butuh akan pujian
.
Aku seorang yang sangat suka memamerkan kehebatan orang-orang yang dekat denganku tapi dirimu seorang yang tidak suka memamerkan yang bukan dirimu
.
Aku sangat berat mengakui kesalahanku tapi dirimu dengan mudahnya mengatakan kesalahanmu
.
Aku seorang yang pandai menyembunyikan kekesalan hatiku tapi dirimu seorang yang sangat sulit menyembunyikan apa yang tidak dirimu sukai
Dan banyak lagi perbedaan jiwaku dan jiwamu, namun aku merasa jiwamu merupakan belahan jiwa yang telah hilang dari diriku.
.
Aku sekarang mengerti bahwa belahan jiwa adalah suatu bagian jiwa lain yang bukan jiwa kita sendiri
.
Aku mulai mengandaikan bahwa jiwa yang sempurna itu bagaikan sebuah lingkaran yang utuh 360 derajat yang terdiri dari 4 kuadrant, yaitu kuadran I antara 0 - 90 derajat, kuadran II antara 90-180 derajat, kuadrant III antara 180-270 derajat dan kuadrant IV antara 270-360 derajat.
.
Setiap jiwa seseorang tidaklah utuh berupa lingkaran penuh 360 derajat. dia bisa hanya mempunyai kuadrant I dan II, atau kuadrant I dan III, atau bisa juga kuadrant yang sangat acak, baik memiliki kurang dari satu kuadrant dengan 10 derajat atau bisa juga memiliki diatas 3 kuadrant dengan 359 derajat.
.
Tapi yang jelas tidak ada seorangpun yang mempunyai jiwa 360 derajat. Oleh sebab itu maka belahan jiwa seseorang adalah belahan kuadrant yang tidak dimilikinya, bila seseorang nyaris sempurna dan mempunyai belahan jiwa 359 derajat maka yang dibutuhkan olehnya adalah seorang yang mempunyai jiwa 1 derajat yang tidak dimiliki orang tersebut, yang lokasi derajatnya mesti berbeda dari derajat yang dia punyai.
.
Aku sekarang mengerti bisa saja jodoh seorang professor yang hampir sempurna, maka untuk mencapai kesempurnaannya menikah dengan seorang gadis yang hanya lulusan SD, karena dia memiliki derajat yang tidak dipunyai oleh professor tersebut.
.
Aku skarang mengerti bahwa orang yang sudah menikah, namun jika mereka merasa tidak sejodoh dengan alasan bahwa jiwa mereka berbeda. Aku malah merasa bahwa merekalah pasangan jiwa yang serasi, karena untuk mencapai jiwa yang sempurna diperlukan jiwa yang berbeda.
.
Untuk saling melengkapi antara kedua jiwa yang berbeda itu adalah dengan cara saling terbuka dan memahami antara satu dengan yang lainnya. sehingga pada akhirnya mencapai jiwa yang sempurna. Akupun sekarang mengerti bahwa aku sangat senang mempunyai teman perempuan yang sama jiwanya denganku tapi aku tidak berminat sama sekali untuk menjadikannya sebagai istri. Aku hanya memerlukan seorang istri yang berbeda sama sekali dengan jiwaku, karena aku ingin melengkapi kekurangan jiwa yang tidak kupunyai.
.
Untuk mengikat belahan jiwa yang berbeda itu adalah dengan ikatan tali agama, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suciku , QS. At-Taubah (9) ayat 71: ”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) pada yang baik, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
.
Juga sebagaimana Nabiku bersabda dalam Hadist Riwayat Thabrani ”Barangsiapa menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan separuh iman, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa.” (HR Thabrani).
Skarang aku telah menemukan belahan jiwaku. Aku tahu dan sadar bahwa jiwa dirimu sangat berbeda dengan jiwaku. Namun semakin aku tahu perbedaan itu, maka aku semakin kagum dan semakin mencintaimu, karena jiwa ini merasa sempurna bila dirimu ada di dekatku.

(Gantira, Wollongong-Australia)

Senin, 20 Juni 2005

Seorang Yang Sama Dengan Dirimu Ayah

Waktu berlalu dengan seabrek pengalaman hidup ini, namun diri ini baru tersadar ternyata cinta seorang ayah begitu besar dan tak kalah dalamnya dengan cinta seorang ibu terhadap anaknya.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia yang sama dengan keadaan dirimu ayah. Diri ini mulai menerawang jauh ke dunia harapan, dunia persalinan, dunia hati, dunia perjuangan, dunia kebanggaan, dunia tangisan, dunia pengorbanan, dunia dirimu dan dunia diriku.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia harapan seorang yang baru menikah, terlihat harapan yang dinantikan oleh mereka adalah terlahirnya darah daging dari mereka berdua. Dan yang paling besar harapan terlahirnya darah daging itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia persalinan, terlihat sepasang mata yang sangat cemas menantikan seorang bayi terlahir kedunia ini. Saat suara tangisan mulai terdengar nampak salah satu wajah yang paling bahagia adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia hati, nampak sebuah hati yang mulai timbul dan membesar cinta pada darah dagingnya bahkan bisa mengalahkan cinta pada pujaan hati yang dulu sangat di cintainya. Ternyata pemilik hati itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia perjuangan, badannya berkeringat penuh kepayahan dalam mendapatkan sejumlah uang untuk melihat senyuman dari darah dagingnya. Nampak harapan itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia kebanggaan, dadanya dibusungkan penuh kebanggaan memandang darah dagingnya meraih cita-cita. Nampak dada itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia tangisan, matanya meneteskan air mata saat darah dagingnya dihina. Nampak mata itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia pengorbanan, seorang yang berkorban menahan lapar hanya untuk menghentikan tangisan perut darah dagingnya. Nampak jelas yang menahan lapar itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia dirimu, nampak dunia harapan, dunia persalinan, dunia hati, dunia perjuangan, dunia kebanggaan, dunia tangisan, dunia pengorbanan itu ada dalam hidupmu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia diriku, ternyata selama 29 tahun aku telah melupakan duniamu. Aku baru tersadar ternyata cintamu tak kalah besarnya dengan cinta ibuku pada diriku.

Maafkan aku yang baru sadar akan duniamu, namun aku sekarang sangat bangga, cinta dan ingin seperti dirimu ayah.. 
(Gantira- Wollongong Australia)

Anugrah Mata

Saat aku pandang matamu ‘istriku’, terlihat begitu indahnya bola hitam di matamu, sehingga aku semakin ingat akan indahnya rasa bersyukur

Terngiang-ngiang salah satu ayat dalam kitab suciku "jika kamu bersyukur maka akan kutambah nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu kufur sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Bila diriku bertanya kepada orang yang tak bisa melihat, rizki apakah yang ingin mereka dapatkan saat ini dengan syarat mesti mengorbankan yang lainnya. Maka mereka akan mengatakan bahwa mereka berani mengorbankan pendengarannya, bicaranya, raut mukanya, kelincahan kakinya dan keterampilan tangannya asalkan mereka di anugrahi sebuah mata yang bisa melihat alam semesta ini

Lalu aku teringat akan diriku yang mempunyai banyak anugrah yang dilimpahkan kepadaku, aku mempunyai mata yang bisa melihat alam yang begitu indahnya, aku mempunyai telinga yang bisa mendengarkan suara merdunya seekor jangkrik, aku mempunyai mulut yang bisa mengatakan huruf ‘R’ dengan jelas, aku mempunyai tangan yang bisa melakukan apa saja yang kuinginkan, aku mempunyai kaki yang bisa berjalan kemana yang aku suka, akupun mempunyai otak yang bisa mencerna dan memahami apa yang sedang kuhadapi, dan banyak lagi yang kupunyai yang akupun sulit menyebutkannya satu persatu

Saat mata ini bersyukur, maka semua yang kulihat bagaikan sebuah penemuan yang sangat mengagetkan dan membuat hati ini tenang serta bahagia karena ternyata apapun yang dihadapi oleh mata ini merupakan sesuatu yang perlu dan harus disyukuri.

Melihat dedaunan di luar jendela kamar, hati ini mulai berterima kasih pada sahabat pepohonanku, karena diri ini menyadari betapa ikhlasnya pepohonan menyerap sampah CO2 yang kubuang dari hidungku dan membalasnya dengan O2 yang diperlukan oleh hidupku

Melihat sinarnya bola di atas sana, badanku mulai berterima kasih pada sahabat matahariku, karena diriku mulai memahami betapa sahabat matahariku memiliki kerendah hatian yang dengan teratur memberikan panasnya pada alam semesta ini sehingga diri ini bisa merasakan hangatnya badan disiang hari.

Melihat semua yang ditatap mata maka otak ini mulai menganalisa bahwa semuanya memberikan sumbangsih yang cukup besar pada kenikmatan yang kurasakan, dan mereka melakukannya tanpa harapan balas jasa dariku, aku kagum pada kemuliaan mereka.

Terima kasih Tuhan, diri-Mu telah memberikan anugrah padaku sehingga diriku merasakan semuanya bagaikan surga dunia yang takkan pernah bisa kumembalas jasa-jasa mereka yang telah diri-Mu ciptakan, aku bersyukur dan bersujud kepada-Mu. 
(Gantira- Wollongong Australia)

Minggu, 19 Juni 2005

Aku Salut

Aku salut pada temanku yang sangat tampan dan pintar melebihi diriku namun dia memilih pendamping berdasarkan kepintarannya saja

Aku lebih salut lagi pada adikku yang pintar, baik hati, cerdas dan digandrungi gadis-gadis cantik namun dia memilih calon pendamping berdasarkan hatinya saja

Aku malu pada diriku yang memilih calon istriku berdasarkan kepintaran, kecantikan, hatinya, dan kejayaan keluarganya

Aku tidak menyesal telah memilih berdasarkan kriteria itu karena akhirnya aku mendapatkan semua yang kuharapkan

Namun mulutku terus berguman dan mengatakan ‘aku salut pada temanku dan adikku’ 
(Gantira- Wollongong Australia)

Minggu, 12 Juni 2005

Kedekatan

Diriku menunjukkan kesombongan kepadamu bukan bermaksud aku berbuat sombong

Diriku menampakkan kelebihanku kepadamu bukan bermaksud aku bertindak arrogant

Diriku mengatakan mimpiku kepadamu bukan bermaksud aku mendahului sebuah takdir

Diriku bercerita cita-citaku kepadamu bukan bermaksud aku mengeluarkan omong kosong

Diriku memaparkan semua itu menunjukkan bahwa dirimu adalah dekat denganku

Karena aku sangat berhati-hati mengatakan semua itu pada orang yang tak kupercayai 
(Gantira- Wollongong Australia)

Sabtu, 11 Juni 2005

“Sebuah Puisi Untuk Istriku”

Pada saat dirimu bimbang, akupun ikut bimbang 
Pada saat dirimu pusing, akupun ikut pusing 
Pada saat dirimu sedih, akupun ikut sedih 
Pada saat dirimu sakit, akupun ikut sakit 
Pada saat dirimu menderita, akupun ikut menderita 
Pada saat dirimu menangis, akupun ikut menangis

Ketika dirimu tersenyum, aku menjadi tersenyum 
Ketika dirimu tertawa, aku menjadi tertawa 
Ketika dirimu gembira, aku menjadi gembira 
Ketika dirimu bahagia, aku menjadi bahagia 
Ketika dirimu ceria, aku menjadi ceria 
Ketika dirimu semangat, aku menjadi semangat

Bila dirimu merasakan lapar, ku ingin yang memasakkan untukmu 
Bila dirimu merasakan kesal, ku ingin yang bercerita menghiburmu 
Bila dirimu merasakan penat, ku ingin yang mengusap kepenatanmu 
Bila dirimu merasakan cape, ku ingin yang memijit kakimu 
Bila dirimu merasakan ragu, ku ingin yang menyakinkan hatimu 
Bila dirimu merasakan cemburu, ku ingin yang mencurahkan cintamu

Seandainya debu menempel erat dikakimu, diriku berharap bisa melepaskannya 
Seandainya paku melepaskan kain ditanganmu, diriku berharap bisa menjahitkannya 
Seandainya pisau menggores kulit dijarimu, diriku berharap bisa menutupkannya 
Seandainya makanan mengotori telapak tanganmu, diriku berharap bisa membersihkannya 
Seandainya warna pakaian berubah dibadanmu, diriku berharap bisa mencucikannya 
Seandainya batu besar merintangi dijalanmu, diriku berharap bisa memindahkannya

Ku tak peduli orang menghinaku dikarenakan aku memuliakanmu 
Ku tak peduli orang mengejekku dikarenakan aku memujimu 
Ku tak peduli orang membenciku dikarenakan aku mencintaimu 
Ku tak peduli orang menganiayaku dikarenakan aku menolongmu 
Ku tak peduli orang mengabaikanku dikarenakan aku memperhatikanmu 
Ku tak peduli orang menamparku dikarenakan aku membelaimu

Aku bersikap baik padamu karena aku ingin menjadi laki-laki terbaik sebagaimana perkataan nabiku 
Aku berusaha mengerahkan perlindunganku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki terpercaya sebagaimana perkataan ibumu 
Aku mencurahkan sayangku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki teromantis sebagaimana perkataan kaummu 
Aku menampakkan hati rinduku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki tersuci sebagaimana perkataan walimu 
Aku menghilangkan marahku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki telembut sebagaimana perkataan adikmu 
Aku melenyapkan raguku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki tercinta sebagaimana perkataan pamanmu

Aku akan lebih mencintaimu bila dirimu mengijinkan aku mencintai Tuhanku diatas dirimu 
Aku akan lebih mensucikanmu bila dirimu mengijinkan aku mensucikan kitab suciku diatas dirimu 
Aku akan lebih merindukanmu bila dirimu mengijinkan aku merindukan nabiku diatas dirimu 
Aku akan lebih memperhatikanmu bila dirimu mengijinkan aku lebih memperhatikan agamaku diatas dirimu 
Aku akan lebih mempercayaimu bila dirimu mengijinkan aku mempercayai hari matiku diatas dirimu 
Aku akan lebih menyayangimu bila dirimu mengijinkan aku menyayangi ibuku diatas dirimu

Namun sayangku, aku akan jauh lebih mencintaimu jika dirimu lebih mencintai Tuhanku dibandingkan diriku

Aku kan selalu merindukan dan menantikan kehadiranmu disampingku sayangku, i really love you cintaku.. 
(Gantira- Wollongong Australia)

Sabtu, 28 Mei 2005

Sujud Syukur

Kalau dilihat wajahku, aku tidaklah terlalu tampan. Kalau dilihat kemampuanku, aku tidaklah terlalu pintar. Kalau dilihat kegiatanku, aku tidaklah terlalu rajin. Kalau dilihat sifatku, aku tidaklah terlalu dermawan. Kalau dilihat amalku aku tidaklah terlalu shaleh…

Begitu banyak orang yang lebih tampan daripada aku tapi aku merasa istriku jauh lebih sempurna dari istri mereka, begitu banyak orang yang lebih pintar daripada aku tapi aku merasa mereka mengharapkan kuliah di tempat aku belajar, begitu banyak orang yang lebih rajin daripada aku tapi aku merasa mereka merindukan kerja di tempat aku kerja, begitu banyak orang yang lebih dermawan daripada aku tapi aku merasa mereka menginginkan keadaan ekonomi yang aku dapatkan, begitu banyak orang yang lebih shaleh daripada aku tapi aku merasa mereka membutuhkan situasi seperti situasi hatiku saat ini…

Aku baru sadar ternyata rizqiNya yang diberikan padaku tidak sepadan dengan ketampananku, kepintaranku, kerajinanku, kedermawananku dan keshalehanku, aku baru sadar bahwa rizqiNya yang diberikan padaku jauh berada di atas yang seharusnya aku dapatkan, aku baru sadar oleh karena itu aku harus lebih banyak lagi melakukan "sujud syukur"…

(Gantira-Wollongong Australia)

Rabu, 11 Mei 2005

Saat Istriku Membaca Surat Cintaku

Saat dirimu membaca surat cintaku, bercucuran air mata 
sucimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
mencintaimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
menyayangimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
merindukanmu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
menantikanmu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
bangga padamu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
tersanjung padamu..

Saat detik-detik keberangkatanku, bercucuran pula air 
mata hatimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak 
mencintaimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak 
menyayangimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak 
merindukanmu, karena dirimu menyangka bahwa aku 
membuat dirimu hanya sebagai pelampiasan kekecewaanku, 
karena dirimu melihat aku tidak menoleh dirimu 
sedikitpun saat detik-detik keberangkatanku,…

Saat itu dirimu benar-benar sedih, dirimu mempercayai 
bahwa bila pada saat-saat seseorang pergi tidak 
menoleh kembali itu tandanya dia tidak mencintainya, 
dengan sangkaanmu dirimu saat itu tersadar bahwa 
dirimu telah mengambil keputusan besar yang salah, 
dirimu pada saat itu hanya terdiam menahan kesedihan 
yang dalam, dirimu saat itu hanya menyerahkan diri 
pada Tuhanmu, dihatimu dirimu berucap ‘hanya karenaMu 
ya Tuhanku aku mengambil keputusan besar’, aku 
menangis saat mengetahui apa yang hatimu rasakan saat 
itu…

‘Sayangku’, seandainya saat itu terulang kembali, aku 
akan memandangimu terus menerus tanpa sekejappun 
mataku berkedip, aku akan berjalan dengan pelan skali 
spelan kura-kura yang berjalan dengan pelan, aku akan 
berjalan dengan mundur walaupun semua orang akan 
merasa aneh padaku, aku takkan perduli akan semua 
orang yang menganggapku gila, yang kuinginkan saat itu 
hatimu benar-benar bahagia, sehingga yang terucap di 
dalam hatimu ‘aku bersukur ya Tuhanku, karena diriMu 
telah menakdirkan aku bersama dengan suami tecintaku’, 
aku akan bahagia skali jika itu yang terjadi, tapi 
maafkan aku ’sayangku’ aku tak bisa memutar waktu 
seperti yang aku harapkan…

Pada saat dirimu kembali dari bandara Soekarno Hata, 
dirimu menggandeng tangan ibuku dengan sedihnya, 
dirimu memeluk ibuku dengan sayangnya, dirimu 
menampakkan rasa sayang yang begitu besar pada ibuku 
’sayangku’, dirimu memperlakukan ibuku bagai ibumu, 
dirimu mencurahkan rasa kekecewaanmu dengan menyayangi 
ibuku ’sayangku’, aku benar-benar terharu merasakan 
kesedihanmu ’sayangku’, dan aku semakin mencintaimu 
’sayangku’…

Pada saat aku tiba di Aussie, aku menghubungi ibuku 
tersayang, ibuku menceritakan betapa baiknya dirimu 
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa sayangnya dirimu 
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa santunnya dirimu 
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa hormatnya dirimu 
pada ibuku,ibuku begitu menyanjung dirimu, ibuku 
begitu mengagungkan dirimu, ibuku begitu memuji 
dirimu, ibuku begitu menyayangi dirimu, sampai aku 
merasa ibuku lebih mencintaimu daripada diriku, 
merasakan apa yang ibuku rasakan, aku smakin 
mencintaimu ’sayangku’…

Selama penantianmu dari saat itu sampai detik ini, 
walalupun dirimu sangat kecewa padaku, tapi dirimu 
tetap mendoakan diriku, dirimu tetap memberi semangat 
pada diriku, dirimu tetap menyayangi diriku,dirimu 
tetap menghormati diriku, dirimu tetap memperlihatkan 
kebahagiaan dirimu pada diriku, dirimu tetap 
mencurahkan hatimu pada diriku, mengetahui perasaanmu 
yang dirimu tunjukkan pada diriku, membuat aku semakin 
mencintaimu ’sayangku’….

selama penantianmu sampai detik ini, ibuku menangis 
pada saat mengantarkan dirimu dari bandung menuju 
jakarta untuk mendapatkan informasi keberangkatanmu ke 
aussie, saudara-saudaraku mendukung dan mendoakan tuk 
keberangkatanmu ke aussie, ibumu sakit karena 
menantikan informasi keberangkatanmu ke aussie, 
bapakmu sering mengigau karena ingat terus akan 
terpisah dirimu dengan diriku yang di aussie, adikmu 
menyisihkan uang gajihnya untuk mendukung 
keberangkatanmu ke aussie, mereka semua menyayangimu 
karena kesucian hatimu ’sayangku’, rasa cintaku 
semakin berlimpah kepadamu ’sayangku’…

Aku benar-benar bersyukur dirimu ditakdirkan hanya 
untukku ’sayangku’, aku benar-benar bahagia dirimu 
ditakdirkan hanya untukku ’sayangku’, aku benar-benar 
tersanjung dirimu ditakdirkan hanya untukku 
’sayangku’, aku benar-benar merasa terhormat dirimu 
ditakdirkan hanya untukku ’sayangku’, rasa cintaku 
semakin bertambah lagi pada dirimu ’sayangku’…

Sekali lagi maafkan diriku untuk yang kedua kalinya 
aku kirimkan surat ini ke semua teman-temanku yang ada 
di aussie, semua teman-temanku yang ada di Indonesia, 
semua teman-temanku yang ada di seluruh negara di 
dunia ini, disamping aku mengirimkan surat ini pada 
dirimu ’sayangku’, aku mengharapkan semua 
teman-temanku tahu bahwa sebenarnya diriku sangat 
mencintamu ’sayangku’, aku mengharapkan semua 
teman-temanku tahu bahwa sangkaanmu salah besar 
’sayangku’, aku mengharapkan mereka mendukungku bahwa 
aku sebenarnya sangat mencintaimu ’sayangku’, I REALLY 
LOVE YOU.. 

(Gantira-Wollongong Australia)

Senin, 09 Mei 2005

Sebuah Surat Cinta Untuk Istriku

Ku tak menyangka dirimu kan menjadi istriku ’sayangku’, kalau berdasarkan perhitungan matematika,kalau berdasarkan logika manusia, kalau berdasarkan teori sosial, kalau berdasarkan cerita cinta, ku tetap tak menyangka dirimu kan jadi istriku ’sayangku’…

KTP mu betuliskan jogja sedang KTP ku betuliskan Bandung, kuliahmu jauh di UGM sedang kuliahku dekat di ITB, walaupun dirimu pernah SMA di Bandung tapi itupun tetap terpisahkan akan jarak dan waktu, aku tetap tak menyangka sayangku…

Aku mulai mengenalmu saat aku kerja di pamanmu, aku mulai mengenalmu pada saat ibumu mengambil S3 di tempat kuliahku, aku mulai mengenalmu pada saat aku membantu desertasi ibumu, aku mulai mengenalmu pada saat aku menceritakan pada ibumu cerita jatuh cintaku pada seseorang, aku mulai mengenalmu pada saat ibumu menceritakan ada seorang dokter yang ingin melamarmu, 
aku mulai mengenalmu pada saat cintaku bertepuk sebelah tangan pada gadis pujaanku, aku mulai mengenalmu pada saat aku curi-curi melihat fotomu dari ibumu…

Saat dirimu menjenguk ibumu, aku melihat selintas wajahmu yang cantik menurut pandanganku. Saat aku mengutarakan pada ibumu rasa ingin mengenalku lebih dalam padamu, ibumu mengijinkanku. Saat dirimu yang kedua kalinya menjenguk ibumu, aku langsung menyatakan cintaku padamu. Saat aku menunggu jawabanmu, dirimu hanya membutuhkan waktu 5 jam untuk menjawab ‘ya’, padahal dirimu baru mengenalku ’sayangku’. Saat dirimu sudah menjawab pertanyaanku, niat melamar seorang dokter padamu di tolak oleh ibumu…

Aku merasa tersanjung dirimu menerimaku saat itu ’sayangku’, perbedaan status antara dirimu dan diriku saat itu sungguh jauh berbeda, ibu-bapakmu seorang dosen sedangkan ibu-bapak tersayangku seorang ibu rumah tangga dan pegawai PNS biasa, paman-pamanmu dosenku semua sedang paman-paman tehormatku para petani di desa, bibi-bibimu seorang dosen, dokter, pengusaha besar sedang bibi-bibi tercintaku seorang guru SD, TKW dan ibu rumah tangga, namun dirimu tetap menerima diriku hanya dalam waktu 5 jam…

Meskipun jarak antara jawaban ‘ya’ mu dengan pernikahan kita 3 tahun lamanya, namun pertemuan kita hanya sekitar 5 kali banyaknya sebagaimana dirimu hanya membutuhkan waktu 5 jam untuk menjawab pertanyaan cintaku padamu, walaupun kita saat itu dipisahkan oleh jarak dimana dirimu di jogja sedang aku di jakarta, namun dirimu tetap mempercayai ketulusan cintaku padamu ’sayangku’..

Saat kita baru menikah, aku hanya mempunyai waktu 2 minggu untuk berusaha membuatmu smakin yakin bahwa cintaku benar-benar tulus padamu, pada malam pertama pernikahan kita, dirimu mengijinkanku untuk membaca al-quran semalaman suntuk sebagai rasa syukurku pada Tuhanku karena dirimu telah ditakdirkan untukku. Setiap kita selesai salat berjamaah, dirimu begitu rela merendahkan dirimu dengan mencium tanganku, kemudian akupun dengan cinta slalu mencium keningmu selama rasa syukur dan doaku selesai diucapkan di hatiku.

Saat aku tidur-tiduran di pangkuanmu, dirimu menyanyikan lagu-lagu untukku, suaramu begitu merdu ditelingaku sehingga suara nyanyianmu terus menerus terngiang-ngiang ditelingaku sampai saat ini. Suara nyanyianmu merupakan suara terindah yang pernah terdengar oleh telingaku di masa hidupku ’sayangku’…

Saat kita pulang dari Bandung, aku melihat dirimu bercucur air mata dipundakku didalam bis Bandung-Jakarta, aku bertanya padamu apa yang menyebabkanmu mencucurkan air mata sucimu, dirimu mengatakan kesedihan karena aku akan meninggalkanmu dalam waktu begitu dekat. Saat itu aku benar-benar tersanjung ’sayangku’, aku mulai sadar dan tahu bahwa dirimu benar benar mencintaiku. aku benar-benar tersanjung atas cucuran air mata cintamu padaku ’sayangku’…

Saat keberangkatanku ke aussie aku diantar oleh dirimu, kedua orang tuaku, dan sahabat-sahabatku. saat itu aku sibuk skali mengurus keberangkatanku dibandara Soekarno Hata, sehingga curahan perhatianku tak fokus padamu ’sayangku’. Saat aku tiba di aussie, aku mengabari dirimu, orangtuaku dan sahabatku. Saat aku menelpon sahabatku, aku terkejut skali, sebab sahabatku bilang saat aku masuk dalam ruangan yang dikhususkan hanya untuk yang berpergian, dirimu menatap dengan penuh harap agar diriku melihat dirimu, sahabatku melihat rasa rindu dan sedih yang begitu besar yang ada didirimu dan ingin rasanya sahabatku menelponku agar aku membalikkan wajahku padamu, tapi sayang itu tidak bisa. maafkan aku ’sayangku’, saat itu aku benar-benar egois memikirkan diriku sendiri.

Saat aku disini, dirimu berjuang sendirian tuk mengurus surat-surat ijin perjalananmu tuk menyusulku, namun banyak skali kendala yang merintangimu. Saat aku menghubungimu, bahwa dirimu gagal dalam memperoleh ijin ‘dependent suami’ yang diharapkannya disebabkan kekurangan tabungan kita sebagai jaminan dirimu ’sayangku’. Dirimu mengatakan bahwa dirimu begitu lelah, lelah yang begitu besar yang ada di pikiranmu yang cantik, namun dirimu akan terus berusaha dengan berbagai jalan untuk mendapatkan ijin yang diinginkannya. Dirimu mengatakan kepadaku bila ijinnya tak keluar juga, dirimu mengharapkan agar aku cepat pulang. mendengar suaramu seperti itu aku temenung ’sayangku’. Ini yang ke ketiga kalinya kurasakan kerinduanmu yang begitu besar kepadaku, aku semakin tersanjung sayangku.

Pada keesokan harinya, aku langsung menelponmu, aku katakan kepadamu bahwa aku tetap mengharapkan kedatanganmu kesini walaupun itu dengan visa turis, namun dengan keteguhan hati dan kegembiraan, bahwa dirimu sudah mendapatkan jalan, yaitu bibimu akan memberikan sebuah surat tanggungan beasiswa dari perusahaan besar milik bibimu. Aku mulai merasakan kegembiraan dihatimu ’sayangku’.

Aku berharap dengan cara ini, surat ijin yang dirimu harapkan cepat keluar namun walaupun itu gak bisa juga aku dengan tegas menyuruhmu bikin visa walaupun itu visa turis, biarlah kita disini di irit se irit mungkin tapi kita akan bisa menikmati bulan madu kita di Aussie. Perlu dirimu tahu sayangku, akupun sangat merindukanmu juga. saya akan berusaha mencintaimu seumur hidupku sayangku..

Maafkan aku, jika surat cintaku ini aku kirimkan ke maling list teman-temanku juga, dengan harapan akan ada banyak saksi mengenai cintaku padamu. bila suatu saat kita ada perselisihan, maka akan ada banyak teman-temanku yang akan mengingatkanku bahwa begitu besar rasa cintamu kepadaku, I LOVE YOU ‘SAYANGKU’… 

(9/5/2005 -UG-Wollongong Australia)

Saat Buah Hati Temanku

Ketika aku menerima email dari temanku yang study S3 di Bangkok, dia mengabarkan tentang kelahiran putra tercintanya, aku lalu mencoba masuk ke web sitenya, dan terlihat disana seorang bayi mungil yang tampan dan dengan wajah yang masih suci dan bersih, lalu aku mengirimkan ucapan selamat dan beberapa kata dari hatiku, namun setelah aku kirim, otakku mulai berontak kembali, dia mengharapkan tulisan lebih banyak lagi dan dikirim ke banyak kawanku yang lain, lalu aku pun menulis ulang apa yang kutulis untuk kawanku itu agar bisa dikirim ke semua calon generasi perubahan bangsa ini… 
.
Buah hati temanku ini, lahir tanggal 21 April 2005, ini tanggal keramat bagi bangsa indonesia, tanggal dimana telah lahir seorang pahlawan bangsa kita Ibu Kartini, yang telah membangun bangsa kita, bangsa perempuan kita, yang megorbankan dirinya untuk negara tercintanya, dan yang membuat suatu perubahan yang mendasar dengan slogan dan buku utama yang terkenalnya ‘Habis gelap terbitlah terang’, suatu pengorbanan yang membuat Ibu kartini di kenang dalam sejarah bangsa indonesia setelah melihat raut muka yang masih suci dari buah hati temanku, dan akupun sebelumnya pernah melihat foto putra tercinta temanku yang lain, rasa harapanku atas perubahan bangsaku mulai timbul, aku mulai optimis akan perubahan bangsaku menjadi bangsa yang sangat kita cita-citakan, aku yakin akan perubahan ini bisa terjadi, sehingga kita bukan hanya mimpi tapi ini bisa menjadi suatu kenyataan yang kita damba-dambakan… 
.
namun itu semua tergantung dari kita kawan, tergantung dari kita yang saat ini mulai menjadi seorang bapak dan seorang ibu, menjadi seorang calon bapak dan ibu, menjadi seorang calon pengantin yang akan menjadi bapak dan ibu, dari anak-anak kita, Apakah kita mau menjadi transisi untuk perubahan bangsa kita, apakah kita mau menjadi bagian sejarah dalam menciptakan calon-calon pembuat sejarah bangsa kita, apakah kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi putra dan putri setangguh pahlawan-pahlawan kita dulu, pahlawan-pahlawan yang membangun bangsanya untuk kesejahteraan seluruh rakyat indonesia, bukan hanya untuk kesejahteraan kita dan keluarga kita sendiri Kawanku, kita perlu seorang calon yang mempunyai jiwa tangguh, jiwa yang merdeka, jiwa yang suci, kita memerlukan penerus bangsa dengan hati yang selembut Abu bakar, setegas Ali bin Abi thalib dan setegas Umar Bin khatab.. 
.
Kita semua menantikan orang-orang Nasionalis sekelas Jendral Sudirman, orang-orang pintar setingkat Mohammad Hatta dan orang-orang beriman sederajat Buya Hamka, yang namanya telah dan akan selalu terkenang sepanjang sejarah bangsa indonesia. Dan Kita perlu menhilangkan orang-orang yang sekorup edi tansil, sekejam Sumanto dan seganas Robot gedek, yang namanya selalu menjadi beban sejarah indonesia yang menyakitkan serta memalukan bagi anak cucu kita.. 
.
Namun semua itu, akan datang pada saat kita mulai mendidik anak-anak kita sesuai dengan harapan kita dan bangsa kita… 
.
Kita ciptakan keturunan kita menjadi keturunan yang membuat sejarah bagi bangsa kita, sejarah yag mebuat bangsa kita menjadi bangsa terhormat, bangsa yang dikagumi keadilannya, bangsa yang mensejahterakan rakyatnya.. 
.
Dan kita perlu takut melahirkan keturunan yang membuat aib kita, yang membuat bangsa kita bertambah hancur dan mencoreng kita dan leluhur kita, karena nama kita akan disangkut pautkan dengan nama anak-anak keturunan kita yang jadi biang keladi kehancuran dan memalukan bangsa dan tanah air Indonesia.. 
.
Kita harus menjadi bagian transisi sejarah untuk terciptanya indonesia yang makmur dan di pandang dunia sehingga bisa menjadi pijakan dalam percaturan politik dunia internasional.. 
.
Kita harus menjadi bagian transisi yang membuat bangsa ini memanfaatkan kekayaan alamnya dengan semestinya, kita harus mencoba dari sekarang kawan-kawanku. Aku tau sekarang banyak skali dari kawanku yang di aussie, kawanku yang sesama alumni, kawanku yang tersebar di seluruh indonesia, kawanku ang masih berada di negeri orang, kawanku yang sudah pulang ke Indonesia dari tugas belajarnya, kawanku yang mempunyai anak-anak calon penerus bangsa, yang menjadi calon-calon bapak, yang menjadi calon-calon keluarga, yang akhirnya bisa mendidik keturunan kita menjadi yang kita harapkan.. 
.
Kawanku, inilah saatnya untuk mendidik anak-anak kita dengan benar, agar anak-anak kita menjadi bagian yang membuat sejarah bangsa kita menjadi bangsa yang kita idam-idamkan selama ini… 
.
Kawanku, marilah kita mulai dan didik anak-anak kita secara lurus, jangan pernah kita didik mereka dengan cara-cara yang membuat mereka malah akan menghancurkan bangsa ini… 
.
Kawanku, apakah tidak bangga kalau dirimu tercatat sebagai orang tua yang mempunyai penerus yang selalu tercatat dan terkenang sampai bumi ini hancur karena kiamat tiba.. 
.
Aku berdoa semoga buah hati dan calon buah hati kawan-kawanku menjadi salah satu manusia yang membuat perubahan sejarah bangsa ini menjadi bangsa yang dikagumi dan disegani bangsa-bangsa lain.. 
.
Dan akupun mengharapkan doanya dari kawanku, agar aku bisa melahirkan seorang penerus yang slalu kita cita-citakan, aku sangat berharap ini akan terjadi… 
.
Merdekaaaa!!!!!!

(Gantira-Wollongong Australia)

Kamis, 10 Maret 2005

Mulailah

"Sayangku, mulailah dari satu kata, dari satu kata itu akan terkumpul menjadi satu kalimat, kemudian satu paragrap, kemudian satu halaman dan akhirnya selesailah semua tugasnya"

aku baca dengan teliti dan seksama sms dari istriku tercinta dan aku mulai memahami bahwa segala sesuatu itu mesti dimulai dari yang namanya ’satu’…

terima kasih istriku tersayang, dirimu telah menyadarkanku…

(Gantira-Wollongong Australia)