Saat dirimu membaca surat cintaku, bercucuran air mata
sucimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat
mencintaimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat
menyayangimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat
merindukanmu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat
menantikanmu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat
bangga padamu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat
tersanjung padamu..
Saat detik-detik keberangkatanku, bercucuran pula air
mata hatimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak
mencintaimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak
menyayangimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak
merindukanmu, karena dirimu menyangka bahwa aku
membuat dirimu hanya sebagai pelampiasan kekecewaanku,
karena dirimu melihat aku tidak menoleh dirimu
sedikitpun saat detik-detik keberangkatanku,…
Saat itu dirimu benar-benar sedih, dirimu mempercayai
bahwa bila pada saat-saat seseorang pergi tidak
menoleh kembali itu tandanya dia tidak mencintainya,
dengan sangkaanmu dirimu saat itu tersadar bahwa
dirimu telah mengambil keputusan besar yang salah,
dirimu pada saat itu hanya terdiam menahan kesedihan
yang dalam, dirimu saat itu hanya menyerahkan diri
pada Tuhanmu, dihatimu dirimu berucap ‘hanya karenaMu
ya Tuhanku aku mengambil keputusan besar’, aku
menangis saat mengetahui apa yang hatimu rasakan saat
itu…
‘Sayangku’, seandainya saat itu terulang kembali, aku
akan memandangimu terus menerus tanpa sekejappun
mataku berkedip, aku akan berjalan dengan pelan skali
spelan kura-kura yang berjalan dengan pelan, aku akan
berjalan dengan mundur walaupun semua orang akan
merasa aneh padaku, aku takkan perduli akan semua
orang yang menganggapku gila, yang kuinginkan saat itu
hatimu benar-benar bahagia, sehingga yang terucap di
dalam hatimu ‘aku bersukur ya Tuhanku, karena diriMu
telah menakdirkan aku bersama dengan suami tecintaku’,
aku akan bahagia skali jika itu yang terjadi, tapi
maafkan aku ’sayangku’ aku tak bisa memutar waktu
seperti yang aku harapkan…
Pada saat dirimu kembali dari bandara Soekarno Hata,
dirimu menggandeng tangan ibuku dengan sedihnya,
dirimu memeluk ibuku dengan sayangnya, dirimu
menampakkan rasa sayang yang begitu besar pada ibuku
’sayangku’, dirimu memperlakukan ibuku bagai ibumu,
dirimu mencurahkan rasa kekecewaanmu dengan menyayangi
ibuku ’sayangku’, aku benar-benar terharu merasakan
kesedihanmu ’sayangku’, dan aku semakin mencintaimu
’sayangku’…
Pada saat aku tiba di Aussie, aku menghubungi ibuku
tersayang, ibuku menceritakan betapa baiknya dirimu
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa sayangnya dirimu
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa santunnya dirimu
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa hormatnya dirimu
pada ibuku,ibuku begitu menyanjung dirimu, ibuku
begitu mengagungkan dirimu, ibuku begitu memuji
dirimu, ibuku begitu menyayangi dirimu, sampai aku
merasa ibuku lebih mencintaimu daripada diriku,
merasakan apa yang ibuku rasakan, aku smakin
mencintaimu ’sayangku’…
Selama penantianmu dari saat itu sampai detik ini,
walalupun dirimu sangat kecewa padaku, tapi dirimu
tetap mendoakan diriku, dirimu tetap memberi semangat
pada diriku, dirimu tetap menyayangi diriku,dirimu
tetap menghormati diriku, dirimu tetap memperlihatkan
kebahagiaan dirimu pada diriku, dirimu tetap
mencurahkan hatimu pada diriku, mengetahui perasaanmu
yang dirimu tunjukkan pada diriku, membuat aku semakin
mencintaimu ’sayangku’….
selama penantianmu sampai detik ini, ibuku menangis
pada saat mengantarkan dirimu dari bandung menuju
jakarta untuk mendapatkan informasi keberangkatanmu ke
aussie, saudara-saudaraku mendukung dan mendoakan tuk
keberangkatanmu ke aussie, ibumu sakit karena
menantikan informasi keberangkatanmu ke aussie,
bapakmu sering mengigau karena ingat terus akan
terpisah dirimu dengan diriku yang di aussie, adikmu
menyisihkan uang gajihnya untuk mendukung
keberangkatanmu ke aussie, mereka semua menyayangimu
karena kesucian hatimu ’sayangku’, rasa cintaku
semakin berlimpah kepadamu ’sayangku’…
Aku benar-benar bersyukur dirimu ditakdirkan hanya
untukku ’sayangku’, aku benar-benar bahagia dirimu
ditakdirkan hanya untukku ’sayangku’, aku benar-benar
tersanjung dirimu ditakdirkan hanya untukku
’sayangku’, aku benar-benar merasa terhormat dirimu
ditakdirkan hanya untukku ’sayangku’, rasa cintaku
semakin bertambah lagi pada dirimu ’sayangku’…
Sekali lagi maafkan diriku untuk yang kedua kalinya
aku kirimkan surat ini ke semua teman-temanku yang ada
di aussie, semua teman-temanku yang ada di Indonesia,
semua teman-temanku yang ada di seluruh negara di
dunia ini, disamping aku mengirimkan surat ini pada
dirimu ’sayangku’, aku mengharapkan semua
teman-temanku tahu bahwa sebenarnya diriku sangat
mencintamu ’sayangku’, aku mengharapkan semua
teman-temanku tahu bahwa sangkaanmu salah besar
’sayangku’, aku mengharapkan mereka mendukungku bahwa
aku sebenarnya sangat mencintaimu ’sayangku’, I REALLY
LOVE YOU..
(Gantira-Wollongong Australia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar