Rabu, 11 Mei 2005

Saat Istriku Membaca Surat Cintaku

Saat dirimu membaca surat cintaku, bercucuran air mata 
sucimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
mencintaimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
menyayangimu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
merindukanmu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
menantikanmu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
bangga padamu, dirimu baru menyadari bahwa aku sangat 
tersanjung padamu..

Saat detik-detik keberangkatanku, bercucuran pula air 
mata hatimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak 
mencintaimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak 
menyayangimu, karena dirimu menyangka bahwa aku tidak 
merindukanmu, karena dirimu menyangka bahwa aku 
membuat dirimu hanya sebagai pelampiasan kekecewaanku, 
karena dirimu melihat aku tidak menoleh dirimu 
sedikitpun saat detik-detik keberangkatanku,…

Saat itu dirimu benar-benar sedih, dirimu mempercayai 
bahwa bila pada saat-saat seseorang pergi tidak 
menoleh kembali itu tandanya dia tidak mencintainya, 
dengan sangkaanmu dirimu saat itu tersadar bahwa 
dirimu telah mengambil keputusan besar yang salah, 
dirimu pada saat itu hanya terdiam menahan kesedihan 
yang dalam, dirimu saat itu hanya menyerahkan diri 
pada Tuhanmu, dihatimu dirimu berucap ‘hanya karenaMu 
ya Tuhanku aku mengambil keputusan besar’, aku 
menangis saat mengetahui apa yang hatimu rasakan saat 
itu…

‘Sayangku’, seandainya saat itu terulang kembali, aku 
akan memandangimu terus menerus tanpa sekejappun 
mataku berkedip, aku akan berjalan dengan pelan skali 
spelan kura-kura yang berjalan dengan pelan, aku akan 
berjalan dengan mundur walaupun semua orang akan 
merasa aneh padaku, aku takkan perduli akan semua 
orang yang menganggapku gila, yang kuinginkan saat itu 
hatimu benar-benar bahagia, sehingga yang terucap di 
dalam hatimu ‘aku bersukur ya Tuhanku, karena diriMu 
telah menakdirkan aku bersama dengan suami tecintaku’, 
aku akan bahagia skali jika itu yang terjadi, tapi 
maafkan aku ’sayangku’ aku tak bisa memutar waktu 
seperti yang aku harapkan…

Pada saat dirimu kembali dari bandara Soekarno Hata, 
dirimu menggandeng tangan ibuku dengan sedihnya, 
dirimu memeluk ibuku dengan sayangnya, dirimu 
menampakkan rasa sayang yang begitu besar pada ibuku 
’sayangku’, dirimu memperlakukan ibuku bagai ibumu, 
dirimu mencurahkan rasa kekecewaanmu dengan menyayangi 
ibuku ’sayangku’, aku benar-benar terharu merasakan 
kesedihanmu ’sayangku’, dan aku semakin mencintaimu 
’sayangku’…

Pada saat aku tiba di Aussie, aku menghubungi ibuku 
tersayang, ibuku menceritakan betapa baiknya dirimu 
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa sayangnya dirimu 
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa santunnya dirimu 
pada ibuku, ibuku menceritakan betapa hormatnya dirimu 
pada ibuku,ibuku begitu menyanjung dirimu, ibuku 
begitu mengagungkan dirimu, ibuku begitu memuji 
dirimu, ibuku begitu menyayangi dirimu, sampai aku 
merasa ibuku lebih mencintaimu daripada diriku, 
merasakan apa yang ibuku rasakan, aku smakin 
mencintaimu ’sayangku’…

Selama penantianmu dari saat itu sampai detik ini, 
walalupun dirimu sangat kecewa padaku, tapi dirimu 
tetap mendoakan diriku, dirimu tetap memberi semangat 
pada diriku, dirimu tetap menyayangi diriku,dirimu 
tetap menghormati diriku, dirimu tetap memperlihatkan 
kebahagiaan dirimu pada diriku, dirimu tetap 
mencurahkan hatimu pada diriku, mengetahui perasaanmu 
yang dirimu tunjukkan pada diriku, membuat aku semakin 
mencintaimu ’sayangku’….

selama penantianmu sampai detik ini, ibuku menangis 
pada saat mengantarkan dirimu dari bandung menuju 
jakarta untuk mendapatkan informasi keberangkatanmu ke 
aussie, saudara-saudaraku mendukung dan mendoakan tuk 
keberangkatanmu ke aussie, ibumu sakit karena 
menantikan informasi keberangkatanmu ke aussie, 
bapakmu sering mengigau karena ingat terus akan 
terpisah dirimu dengan diriku yang di aussie, adikmu 
menyisihkan uang gajihnya untuk mendukung 
keberangkatanmu ke aussie, mereka semua menyayangimu 
karena kesucian hatimu ’sayangku’, rasa cintaku 
semakin berlimpah kepadamu ’sayangku’…

Aku benar-benar bersyukur dirimu ditakdirkan hanya 
untukku ’sayangku’, aku benar-benar bahagia dirimu 
ditakdirkan hanya untukku ’sayangku’, aku benar-benar 
tersanjung dirimu ditakdirkan hanya untukku 
’sayangku’, aku benar-benar merasa terhormat dirimu 
ditakdirkan hanya untukku ’sayangku’, rasa cintaku 
semakin bertambah lagi pada dirimu ’sayangku’…

Sekali lagi maafkan diriku untuk yang kedua kalinya 
aku kirimkan surat ini ke semua teman-temanku yang ada 
di aussie, semua teman-temanku yang ada di Indonesia, 
semua teman-temanku yang ada di seluruh negara di 
dunia ini, disamping aku mengirimkan surat ini pada 
dirimu ’sayangku’, aku mengharapkan semua 
teman-temanku tahu bahwa sebenarnya diriku sangat 
mencintamu ’sayangku’, aku mengharapkan semua 
teman-temanku tahu bahwa sangkaanmu salah besar 
’sayangku’, aku mengharapkan mereka mendukungku bahwa 
aku sebenarnya sangat mencintaimu ’sayangku’, I REALLY 
LOVE YOU.. 

(Gantira-Wollongong Australia)

Tidak ada komentar: