Senin, 09 Mei 2005

Saat Buah Hati Temanku

Ketika aku menerima email dari temanku yang study S3 di Bangkok, dia mengabarkan tentang kelahiran putra tercintanya, aku lalu mencoba masuk ke web sitenya, dan terlihat disana seorang bayi mungil yang tampan dan dengan wajah yang masih suci dan bersih, lalu aku mengirimkan ucapan selamat dan beberapa kata dari hatiku, namun setelah aku kirim, otakku mulai berontak kembali, dia mengharapkan tulisan lebih banyak lagi dan dikirim ke banyak kawanku yang lain, lalu aku pun menulis ulang apa yang kutulis untuk kawanku itu agar bisa dikirim ke semua calon generasi perubahan bangsa ini… 
.
Buah hati temanku ini, lahir tanggal 21 April 2005, ini tanggal keramat bagi bangsa indonesia, tanggal dimana telah lahir seorang pahlawan bangsa kita Ibu Kartini, yang telah membangun bangsa kita, bangsa perempuan kita, yang megorbankan dirinya untuk negara tercintanya, dan yang membuat suatu perubahan yang mendasar dengan slogan dan buku utama yang terkenalnya ‘Habis gelap terbitlah terang’, suatu pengorbanan yang membuat Ibu kartini di kenang dalam sejarah bangsa indonesia setelah melihat raut muka yang masih suci dari buah hati temanku, dan akupun sebelumnya pernah melihat foto putra tercinta temanku yang lain, rasa harapanku atas perubahan bangsaku mulai timbul, aku mulai optimis akan perubahan bangsaku menjadi bangsa yang sangat kita cita-citakan, aku yakin akan perubahan ini bisa terjadi, sehingga kita bukan hanya mimpi tapi ini bisa menjadi suatu kenyataan yang kita damba-dambakan… 
.
namun itu semua tergantung dari kita kawan, tergantung dari kita yang saat ini mulai menjadi seorang bapak dan seorang ibu, menjadi seorang calon bapak dan ibu, menjadi seorang calon pengantin yang akan menjadi bapak dan ibu, dari anak-anak kita, Apakah kita mau menjadi transisi untuk perubahan bangsa kita, apakah kita mau menjadi bagian sejarah dalam menciptakan calon-calon pembuat sejarah bangsa kita, apakah kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi putra dan putri setangguh pahlawan-pahlawan kita dulu, pahlawan-pahlawan yang membangun bangsanya untuk kesejahteraan seluruh rakyat indonesia, bukan hanya untuk kesejahteraan kita dan keluarga kita sendiri Kawanku, kita perlu seorang calon yang mempunyai jiwa tangguh, jiwa yang merdeka, jiwa yang suci, kita memerlukan penerus bangsa dengan hati yang selembut Abu bakar, setegas Ali bin Abi thalib dan setegas Umar Bin khatab.. 
.
Kita semua menantikan orang-orang Nasionalis sekelas Jendral Sudirman, orang-orang pintar setingkat Mohammad Hatta dan orang-orang beriman sederajat Buya Hamka, yang namanya telah dan akan selalu terkenang sepanjang sejarah bangsa indonesia. Dan Kita perlu menhilangkan orang-orang yang sekorup edi tansil, sekejam Sumanto dan seganas Robot gedek, yang namanya selalu menjadi beban sejarah indonesia yang menyakitkan serta memalukan bagi anak cucu kita.. 
.
Namun semua itu, akan datang pada saat kita mulai mendidik anak-anak kita sesuai dengan harapan kita dan bangsa kita… 
.
Kita ciptakan keturunan kita menjadi keturunan yang membuat sejarah bagi bangsa kita, sejarah yag mebuat bangsa kita menjadi bangsa terhormat, bangsa yang dikagumi keadilannya, bangsa yang mensejahterakan rakyatnya.. 
.
Dan kita perlu takut melahirkan keturunan yang membuat aib kita, yang membuat bangsa kita bertambah hancur dan mencoreng kita dan leluhur kita, karena nama kita akan disangkut pautkan dengan nama anak-anak keturunan kita yang jadi biang keladi kehancuran dan memalukan bangsa dan tanah air Indonesia.. 
.
Kita harus menjadi bagian transisi sejarah untuk terciptanya indonesia yang makmur dan di pandang dunia sehingga bisa menjadi pijakan dalam percaturan politik dunia internasional.. 
.
Kita harus menjadi bagian transisi yang membuat bangsa ini memanfaatkan kekayaan alamnya dengan semestinya, kita harus mencoba dari sekarang kawan-kawanku. Aku tau sekarang banyak skali dari kawanku yang di aussie, kawanku yang sesama alumni, kawanku yang tersebar di seluruh indonesia, kawanku ang masih berada di negeri orang, kawanku yang sudah pulang ke Indonesia dari tugas belajarnya, kawanku yang mempunyai anak-anak calon penerus bangsa, yang menjadi calon-calon bapak, yang menjadi calon-calon keluarga, yang akhirnya bisa mendidik keturunan kita menjadi yang kita harapkan.. 
.
Kawanku, inilah saatnya untuk mendidik anak-anak kita dengan benar, agar anak-anak kita menjadi bagian yang membuat sejarah bangsa kita menjadi bangsa yang kita idam-idamkan selama ini… 
.
Kawanku, marilah kita mulai dan didik anak-anak kita secara lurus, jangan pernah kita didik mereka dengan cara-cara yang membuat mereka malah akan menghancurkan bangsa ini… 
.
Kawanku, apakah tidak bangga kalau dirimu tercatat sebagai orang tua yang mempunyai penerus yang selalu tercatat dan terkenang sampai bumi ini hancur karena kiamat tiba.. 
.
Aku berdoa semoga buah hati dan calon buah hati kawan-kawanku menjadi salah satu manusia yang membuat perubahan sejarah bangsa ini menjadi bangsa yang dikagumi dan disegani bangsa-bangsa lain.. 
.
Dan akupun mengharapkan doanya dari kawanku, agar aku bisa melahirkan seorang penerus yang slalu kita cita-citakan, aku sangat berharap ini akan terjadi… 
.
Merdekaaaa!!!!!!

(Gantira-Wollongong Australia)

Tidak ada komentar: