Senin, 20 Juni 2005

Seorang Yang Sama Dengan Dirimu Ayah

Waktu berlalu dengan seabrek pengalaman hidup ini, namun diri ini baru tersadar ternyata cinta seorang ayah begitu besar dan tak kalah dalamnya dengan cinta seorang ibu terhadap anaknya.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia yang sama dengan keadaan dirimu ayah. Diri ini mulai menerawang jauh ke dunia harapan, dunia persalinan, dunia hati, dunia perjuangan, dunia kebanggaan, dunia tangisan, dunia pengorbanan, dunia dirimu dan dunia diriku.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia harapan seorang yang baru menikah, terlihat harapan yang dinantikan oleh mereka adalah terlahirnya darah daging dari mereka berdua. Dan yang paling besar harapan terlahirnya darah daging itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia persalinan, terlihat sepasang mata yang sangat cemas menantikan seorang bayi terlahir kedunia ini. Saat suara tangisan mulai terdengar nampak salah satu wajah yang paling bahagia adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia hati, nampak sebuah hati yang mulai timbul dan membesar cinta pada darah dagingnya bahkan bisa mengalahkan cinta pada pujaan hati yang dulu sangat di cintainya. Ternyata pemilik hati itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia perjuangan, badannya berkeringat penuh kepayahan dalam mendapatkan sejumlah uang untuk melihat senyuman dari darah dagingnya. Nampak harapan itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia kebanggaan, dadanya dibusungkan penuh kebanggaan memandang darah dagingnya meraih cita-cita. Nampak dada itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia tangisan, matanya meneteskan air mata saat darah dagingnya dihina. Nampak mata itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia pengorbanan, seorang yang berkorban menahan lapar hanya untuk menghentikan tangisan perut darah dagingnya. Nampak jelas yang menahan lapar itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia dirimu, nampak dunia harapan, dunia persalinan, dunia hati, dunia perjuangan, dunia kebanggaan, dunia tangisan, dunia pengorbanan itu ada dalam hidupmu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia diriku, ternyata selama 29 tahun aku telah melupakan duniamu. Aku baru tersadar ternyata cintamu tak kalah besarnya dengan cinta ibuku pada diriku.

Maafkan aku yang baru sadar akan duniamu, namun aku sekarang sangat bangga, cinta dan ingin seperti dirimu ayah.. 
(Gantira- Wollongong Australia)

Tidak ada komentar: