Rabu, 29 Juni 2005

Sakit Hati

Karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu mengenai sakit hati wanita yang di madu, maka diri ini mulai bertanya pada wanita disampingku seputar lelaki yang mempunyai istri lebih dari satu. Dia menjawab dengan sumpah serapah yang menandakan rasa benci kepada lelaki yang bersikap seperti itu.
.
Diri ini bertanya kembali mengenai nabi kita yang memiliki istri lebih dari satu. wanita disampingkupun mengatakan bahwa nabi menikahi wanita lain bukan berdasarkan cantiknya, tapi semata-mata untuk menolong semua wanita yang dinikahinya. Semua wanita itu sebagian besar adalah janda-janda tua. Jadi tujuan utama nabi bukan karena nafsunya namun karena perintah Yang Menciptakannya. Berbeda dengan kebanyakan lelaki saat ini, mereka menikah lebih dari satu berdasarkan kecantikan dan keseksiannya.
.
Mendengar jawaban itu, diri inipun mulai menguji kembali dengan suatu pertanyaan, bagaimana kalau seandainya aku menikah lagi dengan seorang wanita yang sudah sangat tua, pikun, jelek,banyak anak, dan miskin, dengan tujuan untuk menolong kehidupan wanita yang malang itu.
.
Dia tersentak dan mengatakan agar aku tidak melakukan semua itu, kalau ingin menolongnya biarlah semua harta yang kita miliki diberikan kepadanya, namun jangan sampai diriku diberikan pula kepadanya. Dia mengatakan bahwa diriku hanya miliknya seorang, dia tidak rela diriku dimiliki oleh selain dirinya.
.
Diri ini semakin paham dan menyadari, betapa sakitnya seorang istri yang melihat suaminya melirik dan menikahi wanita lain. Akupun sekarang semakin menyadari, betapa besar pengorbanan nabiku dan istrinya. Karena aku yakin didalam hati nabiku mengerti betapa sengsara hati wanita disampingnya saat nabiku menikah kembali. Namun nabiku jauh lebih mencintai Tuhannya dibandingkan segala makhluk di alam semesta ini, sehingga apapun yang diperintahkan olehNya akan diikuti walaupun itu harus mempertaruhkan keinginan hatinya.
.
Diri ini semakin kagum kepada nabiku yang telah berkorban untuk Tuhannya. Akupun sekarang semakin mengerti bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim saat mengikuti perintah Tuhan semesta Alam untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail, karena akupun tahu betapa besar rasa cinta kepada anaknya itu. Namun karena dia jauh lebih mencintai Tuhan alam semesta ini maka iapun berani mengorbankan anak yang sangat dicintainya. Namun setelah teruji bahwa rasa cinta kepada Tuhannya melebihi segalanya, maka Ismail selamat dan nabi Ibrahimpun di tempatkan pada kedudukan yang sangat tinggi.
.
Diri ini akhirnya paham akan semua itu, aku sekarang akan mengikuti semua perintah nabi dan Tuhanku. Dimana nabiku mengatakan bahwa lelaki terbaik adalah lelaki yang memperlakukan dengan baik istrinya, maka akupun akan melakukannya. Nabiku berkata bahwa hamba terbaik adalah seorang hamba yang mempunyai akhlak yang baik terhadap semua makhluk di alam semesta ini, maka akupun akan melakukannya. Nabikupun berkata bahwa orang yang beruntung adalah yang melakukan semua ibadah dan kebaikan pada makhluk di dunia ini semata-mata hanya untuk Tuhannya, maka akupun akan berusaha melakukannya.
.
Setelah mendengar semua hatiku, maka wanita disampingku menangis dalam pelukanku, dan dia mengatakan bahwa diriku adalah lelaki dambaannya. Dan diapun mengatakan bahwa yang paling ditakutkan terjadi pada diriku adalah mati muda sebagaimana kakeknya yang telah mati muda, padahal dia adalah seorang lelaki dengan sifat yang disanjungi oleh wanita di pelukanku ini.
.
Melihat tangisan wanita dipelukanku, diri ini mengatakan kepadanya, "wahai bidadariku cintailah Tuhan kita diatas cintamu kepadaku, karena dengan itu maka dirimu akan selalu mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dan hidupmu akan senantiasa dalam kehidupan yang menyenangkan hatimu baik di dunia ini maupun di akhirat kelak
.
"I love you cintaku, muuuaaah..
(Gantira, Wollongong-Australia)

Tidak ada komentar: