Rabu, 29 Juni 2005

Salah Sangka

Seperti hari-hari sebelumnya, aku bangun sangat pagi sekali. Tanpa rasa bosan ku memandang wajah cantik disampingku serta kucium terus-menerus kening diwajahnya. Kemudian kukatakan "aku sangat mencintaimu sayangku’.

Saat dia terbangun, aku mulai mengatakan rahasia kecilku padanya. kukatakan bahwa di pikiranku ada satu wanita lain yang sering terbayang-bayang, yaitu seorang wanita yang kucintai saat SD dulu.

Aku ingin sekali mengunjungi teman SDku bersama wanita disampingku ini. Karena aku sangat ingin menutup kenangan masa lalu dengan menyadari dan meyakini bahwa wanita disampingku jauh lebih baik dari wanita SDku, wanita yang tak pernah kujumpai sejak menginjak SMP.

Akupun membuka rahasia mengenai wanita itu, bahwa aku sering menyukai wanita yang ku temui bila wanita itu seperti wanita SDku, namun saat aku tahu isi hatinya, maka berakhirlah rasa cintaku pada tiap wanita yang seakan-akan jadi duplikat wanita yang kukenal itu. Ternyata semua wanita baru yang kukenal itu tidak sehebat yang ku bayangkan.

Begitu pula aku mencintai wanita disampingku ini, cintaku berawal karena wajahnya bagaikan duplikat wanita SDku. Walaupun awal perkenalan sungguh mengecewakanku, karena dia selalu mengabaikan cintaku, namun kuterus berjuang tuk mendapatkannya.

Setelah kumeminang dan hidup bersama di negeri kangguru. Ternyata wanita disampingku ini mempunyai sifat yang mulia di mataku, aku sungguh beruntung telah mempersuntingnya. Meskipun alasan pertama meminangnya disebabkan oleh wajahnya bagaikan duplikat wanita SDku namun sekarang kubaru menyadari ternyata hatinya sungguh mengagumkan hatiku.

Aku meminta maaf akan hatiku yang masih penasaran ingin menemui wanita SDku karena aku tidak ingin didalam hati ini ada wanita lain selain wanita disampingku. Dan akupun tak ingin ada rahasia sekecil apapun yang kusembunyikan dari hati wanita disampingku.

Setelah kuceritakan rahasia kecilku, Wanita disampingkupun bercerita dan mulai paham akan teman SDnya dulu. Teman SDnyapun menyukai dirinya, sehingga pada saat menginjak SMP, walaupun sudah berbeda sekolahan. Nama wanita disampingku terkenal di SMP teman SDnya. Sehingga nama dirinya dan teman SDnya terukir di setiap dinding dan bangku sekolahan SMP itu.

pada saat wanita disampingku memasuki SMA, dia sudah dikenal sebelum dia memperkenalkan diri. Karena banyak dari teman SMA adalah teman SMP lelaki yang mencintainya. Saat menginjak mahasiswa, wanita disampingku dan teman SDnya satu universitas, lelaki itu sering memperhatikan wanita disampingku dan terus menerus mengikuti mata kuliah yang diikuti dirinya walaupun mereka beda jurusan.

Karena teman SDnya termasuk lelaki yang baik dan pintar maka saat itu hati wanita disampingkupun menyukainya pula. Namun ada beberapa kedudukan yang ada pada diri teman SDnya yang tak disukai olehnya, yaitu dia termasuk orang kaya dan sering bergabung dengan teman-temannya sehingga nampak ketidakmandirian dari sikapnya.

Aku merasa heran kenapa wanita disampingku tidak menyukai orang kaya. Ternyata baru kuketahui wanita ini mempunyai suatu keyakinan bahwa seorang anak yang hidup dalam kekayaan akan mempunyai mental yang manja dan tak mandiri. Sehingga bila dia mencintai seseorang dan ketika tahu bahwa dia adalah orang kaya, maka saat itu juga cintanya akan di hapus dari benaknya.

Wanita disampingkupun mengatakan bahwa dia menyukaiku karena sifatku, sekaligus membenciku karena aku mempunyai cita-cita besarku yang sangat dibencinya. Namun dia mengalah disebabkan dukungan dan dorongan dari keluarga besarnya untuk menerima diriku.

Ketika aku ceritakan bahwa cita-cita besarku bukanlah untuk memperkaya diriku dan keluarga yang akan kubina nanti. Cita-citaku hanyalah kerinduanku tuk melihat orang lain bahagia dengan kekuasaan yang ku pegang. Yang kuharapkan dari kekuasaan itu bukanlah kekayaan, pujian atau kemewahan, tapi yang kuharapkan semata-mata untuk mendapatkan pujian dari Tuhanku dalam mendapatkan balasanNya di kehidupan nanti.

Setelah mendengar itu Wanita disampingku semakin mencintaiku, karena ternyata telah salah sangka kepadaku sebagaimana akupun telah salah sangka kepadanya. Aku sebelumnya menyangka dia sama seperti wanita lain yang gila akan harta, kedudukan dan kejayaan.

Cinta dan kekaguman hati ini semakin mendalam kepadanya . Ternyata aku selama ini telah salah sangka.

(Gantira- Wollongong Australia)

Tidak ada komentar: