Rabu, 29 Juni 2005

Salah Sangka

Seperti hari-hari sebelumnya, aku bangun sangat pagi sekali. Tanpa rasa bosan ku memandang wajah cantik disampingku serta kucium terus-menerus kening diwajahnya. Kemudian kukatakan "aku sangat mencintaimu sayangku’.

Saat dia terbangun, aku mulai mengatakan rahasia kecilku padanya. kukatakan bahwa di pikiranku ada satu wanita lain yang sering terbayang-bayang, yaitu seorang wanita yang kucintai saat SD dulu.

Aku ingin sekali mengunjungi teman SDku bersama wanita disampingku ini. Karena aku sangat ingin menutup kenangan masa lalu dengan menyadari dan meyakini bahwa wanita disampingku jauh lebih baik dari wanita SDku, wanita yang tak pernah kujumpai sejak menginjak SMP.

Akupun membuka rahasia mengenai wanita itu, bahwa aku sering menyukai wanita yang ku temui bila wanita itu seperti wanita SDku, namun saat aku tahu isi hatinya, maka berakhirlah rasa cintaku pada tiap wanita yang seakan-akan jadi duplikat wanita yang kukenal itu. Ternyata semua wanita baru yang kukenal itu tidak sehebat yang ku bayangkan.

Begitu pula aku mencintai wanita disampingku ini, cintaku berawal karena wajahnya bagaikan duplikat wanita SDku. Walaupun awal perkenalan sungguh mengecewakanku, karena dia selalu mengabaikan cintaku, namun kuterus berjuang tuk mendapatkannya.

Setelah kumeminang dan hidup bersama di negeri kangguru. Ternyata wanita disampingku ini mempunyai sifat yang mulia di mataku, aku sungguh beruntung telah mempersuntingnya. Meskipun alasan pertama meminangnya disebabkan oleh wajahnya bagaikan duplikat wanita SDku namun sekarang kubaru menyadari ternyata hatinya sungguh mengagumkan hatiku.

Aku meminta maaf akan hatiku yang masih penasaran ingin menemui wanita SDku karena aku tidak ingin didalam hati ini ada wanita lain selain wanita disampingku. Dan akupun tak ingin ada rahasia sekecil apapun yang kusembunyikan dari hati wanita disampingku.

Setelah kuceritakan rahasia kecilku, Wanita disampingkupun bercerita dan mulai paham akan teman SDnya dulu. Teman SDnyapun menyukai dirinya, sehingga pada saat menginjak SMP, walaupun sudah berbeda sekolahan. Nama wanita disampingku terkenal di SMP teman SDnya. Sehingga nama dirinya dan teman SDnya terukir di setiap dinding dan bangku sekolahan SMP itu.

pada saat wanita disampingku memasuki SMA, dia sudah dikenal sebelum dia memperkenalkan diri. Karena banyak dari teman SMA adalah teman SMP lelaki yang mencintainya. Saat menginjak mahasiswa, wanita disampingku dan teman SDnya satu universitas, lelaki itu sering memperhatikan wanita disampingku dan terus menerus mengikuti mata kuliah yang diikuti dirinya walaupun mereka beda jurusan.

Karena teman SDnya termasuk lelaki yang baik dan pintar maka saat itu hati wanita disampingkupun menyukainya pula. Namun ada beberapa kedudukan yang ada pada diri teman SDnya yang tak disukai olehnya, yaitu dia termasuk orang kaya dan sering bergabung dengan teman-temannya sehingga nampak ketidakmandirian dari sikapnya.

Aku merasa heran kenapa wanita disampingku tidak menyukai orang kaya. Ternyata baru kuketahui wanita ini mempunyai suatu keyakinan bahwa seorang anak yang hidup dalam kekayaan akan mempunyai mental yang manja dan tak mandiri. Sehingga bila dia mencintai seseorang dan ketika tahu bahwa dia adalah orang kaya, maka saat itu juga cintanya akan di hapus dari benaknya.

Wanita disampingkupun mengatakan bahwa dia menyukaiku karena sifatku, sekaligus membenciku karena aku mempunyai cita-cita besarku yang sangat dibencinya. Namun dia mengalah disebabkan dukungan dan dorongan dari keluarga besarnya untuk menerima diriku.

Ketika aku ceritakan bahwa cita-cita besarku bukanlah untuk memperkaya diriku dan keluarga yang akan kubina nanti. Cita-citaku hanyalah kerinduanku tuk melihat orang lain bahagia dengan kekuasaan yang ku pegang. Yang kuharapkan dari kekuasaan itu bukanlah kekayaan, pujian atau kemewahan, tapi yang kuharapkan semata-mata untuk mendapatkan pujian dari Tuhanku dalam mendapatkan balasanNya di kehidupan nanti.

Setelah mendengar itu Wanita disampingku semakin mencintaiku, karena ternyata telah salah sangka kepadaku sebagaimana akupun telah salah sangka kepadanya. Aku sebelumnya menyangka dia sama seperti wanita lain yang gila akan harta, kedudukan dan kejayaan.

Cinta dan kekaguman hati ini semakin mendalam kepadanya . Ternyata aku selama ini telah salah sangka.

(Gantira- Wollongong Australia)

Sakit Hati

Karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu mengenai sakit hati wanita yang di madu, maka diri ini mulai bertanya pada wanita disampingku seputar lelaki yang mempunyai istri lebih dari satu. Dia menjawab dengan sumpah serapah yang menandakan rasa benci kepada lelaki yang bersikap seperti itu.
.
Diri ini bertanya kembali mengenai nabi kita yang memiliki istri lebih dari satu. wanita disampingkupun mengatakan bahwa nabi menikahi wanita lain bukan berdasarkan cantiknya, tapi semata-mata untuk menolong semua wanita yang dinikahinya. Semua wanita itu sebagian besar adalah janda-janda tua. Jadi tujuan utama nabi bukan karena nafsunya namun karena perintah Yang Menciptakannya. Berbeda dengan kebanyakan lelaki saat ini, mereka menikah lebih dari satu berdasarkan kecantikan dan keseksiannya.
.
Mendengar jawaban itu, diri inipun mulai menguji kembali dengan suatu pertanyaan, bagaimana kalau seandainya aku menikah lagi dengan seorang wanita yang sudah sangat tua, pikun, jelek,banyak anak, dan miskin, dengan tujuan untuk menolong kehidupan wanita yang malang itu.
.
Dia tersentak dan mengatakan agar aku tidak melakukan semua itu, kalau ingin menolongnya biarlah semua harta yang kita miliki diberikan kepadanya, namun jangan sampai diriku diberikan pula kepadanya. Dia mengatakan bahwa diriku hanya miliknya seorang, dia tidak rela diriku dimiliki oleh selain dirinya.
.
Diri ini semakin paham dan menyadari, betapa sakitnya seorang istri yang melihat suaminya melirik dan menikahi wanita lain. Akupun sekarang semakin menyadari, betapa besar pengorbanan nabiku dan istrinya. Karena aku yakin didalam hati nabiku mengerti betapa sengsara hati wanita disampingnya saat nabiku menikah kembali. Namun nabiku jauh lebih mencintai Tuhannya dibandingkan segala makhluk di alam semesta ini, sehingga apapun yang diperintahkan olehNya akan diikuti walaupun itu harus mempertaruhkan keinginan hatinya.
.
Diri ini semakin kagum kepada nabiku yang telah berkorban untuk Tuhannya. Akupun sekarang semakin mengerti bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim saat mengikuti perintah Tuhan semesta Alam untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail, karena akupun tahu betapa besar rasa cinta kepada anaknya itu. Namun karena dia jauh lebih mencintai Tuhan alam semesta ini maka iapun berani mengorbankan anak yang sangat dicintainya. Namun setelah teruji bahwa rasa cinta kepada Tuhannya melebihi segalanya, maka Ismail selamat dan nabi Ibrahimpun di tempatkan pada kedudukan yang sangat tinggi.
.
Diri ini akhirnya paham akan semua itu, aku sekarang akan mengikuti semua perintah nabi dan Tuhanku. Dimana nabiku mengatakan bahwa lelaki terbaik adalah lelaki yang memperlakukan dengan baik istrinya, maka akupun akan melakukannya. Nabiku berkata bahwa hamba terbaik adalah seorang hamba yang mempunyai akhlak yang baik terhadap semua makhluk di alam semesta ini, maka akupun akan melakukannya. Nabikupun berkata bahwa orang yang beruntung adalah yang melakukan semua ibadah dan kebaikan pada makhluk di dunia ini semata-mata hanya untuk Tuhannya, maka akupun akan berusaha melakukannya.
.
Setelah mendengar semua hatiku, maka wanita disampingku menangis dalam pelukanku, dan dia mengatakan bahwa diriku adalah lelaki dambaannya. Dan diapun mengatakan bahwa yang paling ditakutkan terjadi pada diriku adalah mati muda sebagaimana kakeknya yang telah mati muda, padahal dia adalah seorang lelaki dengan sifat yang disanjungi oleh wanita di pelukanku ini.
.
Melihat tangisan wanita dipelukanku, diri ini mengatakan kepadanya, "wahai bidadariku cintailah Tuhan kita diatas cintamu kepadaku, karena dengan itu maka dirimu akan selalu mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dan hidupmu akan senantiasa dalam kehidupan yang menyenangkan hatimu baik di dunia ini maupun di akhirat kelak
.
"I love you cintaku, muuuaaah..
(Gantira, Wollongong-Australia)

Jumat, 24 Juni 2005

Do’a dan Suhu Terendah

Aku semalam bangun jauh lebih subuh dari sebelumnya, lalu wajah ini memandangi wajah disamping tempat tidurku, nampak wajah yang tersenyum dalam tidurnya, lalu kucium keningnya sebagai rasa cintaku yang dalam padanya.
.
Setelah lama kucium keningnya yang cantik, lalu wajah itu terbangun. Wajahku dan wajahnya berbincang serta bercerita tentang kehidupan. Pada saat jam mulai menunjukkan pukul 4 pagi, wajah disampingku berkata bahwa udara terasa semakin dingin dan dia mulai memerlukan sebuah selimbut untuk menahan suhu terendah pada hari itu. Karena menurut pengetahuan yang pernah dibacanya, suhu terendah terjadi sekitar pukul 4 subuh.
.
Hatiku mulai menerawang jauh, teringat akan isi Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir, dan Dia berfirman, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni’."
.
Aku semakin paham, ternyata pada saat dan detik itu merupakan suhu terendah dari hari yang dilewati, yang menyebabkan orang sangat berat untuk bersujud kepadaNya.
.
Padahal saat detik-detik itu merupakan detik yang paling berkah untuk terkabulnya sebuah do’a. Aku mengajak wajah disampingku untuk memanfaatkan detik-detik yang sangat strategis itu untuk menyembahNya. Kamipun bersama-sama mengambil air wudhu dan bersujud kepada-Nya dengan ketenangan dan kebahagian hati yang luar biasa.
(Gantira- Wollongong Australia)

Rabu, 22 Juni 2005

Belahan Jiwa

Semakin lama aku mengenalmu ‘istriku’, aku semakin tahu bahwa jiwamu dan jiwaku sangat berbeda. Namun ini membuatku semakin kagum dan mencintaimu
.
Aku seorang yang selalu menyembunyikan perasaan yang tak kusukai, tapi dirimu dengan mudahnya memaparkan apa yang tak disukaimu
.
Aku seorang yang jarang bercanda tapi dirimu seorang yang sering bercanda
.
Aku seorang yang tertutup akan suatu masalah tapi dirimu seorang yang terbuka akan masalah yang menimpamu
.
Aku seorang yang ingin selalu sempurna tapi dirimu seorang yang melakukan sesuai dengan kemampuanmu
.
Aku seorang yang selalu menginginkan sebuah pujian tapi dirimu seorang yang tak butuh akan pujian
.
Aku seorang yang sangat suka memamerkan kehebatan orang-orang yang dekat denganku tapi dirimu seorang yang tidak suka memamerkan yang bukan dirimu
.
Aku sangat berat mengakui kesalahanku tapi dirimu dengan mudahnya mengatakan kesalahanmu
.
Aku seorang yang pandai menyembunyikan kekesalan hatiku tapi dirimu seorang yang sangat sulit menyembunyikan apa yang tidak dirimu sukai
Dan banyak lagi perbedaan jiwaku dan jiwamu, namun aku merasa jiwamu merupakan belahan jiwa yang telah hilang dari diriku.
.
Aku sekarang mengerti bahwa belahan jiwa adalah suatu bagian jiwa lain yang bukan jiwa kita sendiri
.
Aku mulai mengandaikan bahwa jiwa yang sempurna itu bagaikan sebuah lingkaran yang utuh 360 derajat yang terdiri dari 4 kuadrant, yaitu kuadran I antara 0 - 90 derajat, kuadran II antara 90-180 derajat, kuadrant III antara 180-270 derajat dan kuadrant IV antara 270-360 derajat.
.
Setiap jiwa seseorang tidaklah utuh berupa lingkaran penuh 360 derajat. dia bisa hanya mempunyai kuadrant I dan II, atau kuadrant I dan III, atau bisa juga kuadrant yang sangat acak, baik memiliki kurang dari satu kuadrant dengan 10 derajat atau bisa juga memiliki diatas 3 kuadrant dengan 359 derajat.
.
Tapi yang jelas tidak ada seorangpun yang mempunyai jiwa 360 derajat. Oleh sebab itu maka belahan jiwa seseorang adalah belahan kuadrant yang tidak dimilikinya, bila seseorang nyaris sempurna dan mempunyai belahan jiwa 359 derajat maka yang dibutuhkan olehnya adalah seorang yang mempunyai jiwa 1 derajat yang tidak dimiliki orang tersebut, yang lokasi derajatnya mesti berbeda dari derajat yang dia punyai.
.
Aku sekarang mengerti bisa saja jodoh seorang professor yang hampir sempurna, maka untuk mencapai kesempurnaannya menikah dengan seorang gadis yang hanya lulusan SD, karena dia memiliki derajat yang tidak dipunyai oleh professor tersebut.
.
Aku skarang mengerti bahwa orang yang sudah menikah, namun jika mereka merasa tidak sejodoh dengan alasan bahwa jiwa mereka berbeda. Aku malah merasa bahwa merekalah pasangan jiwa yang serasi, karena untuk mencapai jiwa yang sempurna diperlukan jiwa yang berbeda.
.
Untuk saling melengkapi antara kedua jiwa yang berbeda itu adalah dengan cara saling terbuka dan memahami antara satu dengan yang lainnya. sehingga pada akhirnya mencapai jiwa yang sempurna. Akupun sekarang mengerti bahwa aku sangat senang mempunyai teman perempuan yang sama jiwanya denganku tapi aku tidak berminat sama sekali untuk menjadikannya sebagai istri. Aku hanya memerlukan seorang istri yang berbeda sama sekali dengan jiwaku, karena aku ingin melengkapi kekurangan jiwa yang tidak kupunyai.
.
Untuk mengikat belahan jiwa yang berbeda itu adalah dengan ikatan tali agama, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suciku , QS. At-Taubah (9) ayat 71: ”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) pada yang baik, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
.
Juga sebagaimana Nabiku bersabda dalam Hadist Riwayat Thabrani ”Barangsiapa menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan separuh iman, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa.” (HR Thabrani).
Skarang aku telah menemukan belahan jiwaku. Aku tahu dan sadar bahwa jiwa dirimu sangat berbeda dengan jiwaku. Namun semakin aku tahu perbedaan itu, maka aku semakin kagum dan semakin mencintaimu, karena jiwa ini merasa sempurna bila dirimu ada di dekatku.

(Gantira, Wollongong-Australia)

Senin, 20 Juni 2005

Seorang Yang Sama Dengan Dirimu Ayah

Waktu berlalu dengan seabrek pengalaman hidup ini, namun diri ini baru tersadar ternyata cinta seorang ayah begitu besar dan tak kalah dalamnya dengan cinta seorang ibu terhadap anaknya.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia yang sama dengan keadaan dirimu ayah. Diri ini mulai menerawang jauh ke dunia harapan, dunia persalinan, dunia hati, dunia perjuangan, dunia kebanggaan, dunia tangisan, dunia pengorbanan, dunia dirimu dan dunia diriku.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia harapan seorang yang baru menikah, terlihat harapan yang dinantikan oleh mereka adalah terlahirnya darah daging dari mereka berdua. Dan yang paling besar harapan terlahirnya darah daging itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia persalinan, terlihat sepasang mata yang sangat cemas menantikan seorang bayi terlahir kedunia ini. Saat suara tangisan mulai terdengar nampak salah satu wajah yang paling bahagia adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia hati, nampak sebuah hati yang mulai timbul dan membesar cinta pada darah dagingnya bahkan bisa mengalahkan cinta pada pujaan hati yang dulu sangat di cintainya. Ternyata pemilik hati itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia perjuangan, badannya berkeringat penuh kepayahan dalam mendapatkan sejumlah uang untuk melihat senyuman dari darah dagingnya. Nampak harapan itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah.

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia kebanggaan, dadanya dibusungkan penuh kebanggaan memandang darah dagingnya meraih cita-cita. Nampak dada itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia tangisan, matanya meneteskan air mata saat darah dagingnya dihina. Nampak mata itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia pengorbanan, seorang yang berkorban menahan lapar hanya untuk menghentikan tangisan perut darah dagingnya. Nampak jelas yang menahan lapar itu adalah seorang yang sama dengan dirimu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia dirimu, nampak dunia harapan, dunia persalinan, dunia hati, dunia perjuangan, dunia kebanggaan, dunia tangisan, dunia pengorbanan itu ada dalam hidupmu ayah

Mulai diri ini menerawang jauh ke dunia diriku, ternyata selama 29 tahun aku telah melupakan duniamu. Aku baru tersadar ternyata cintamu tak kalah besarnya dengan cinta ibuku pada diriku.

Maafkan aku yang baru sadar akan duniamu, namun aku sekarang sangat bangga, cinta dan ingin seperti dirimu ayah.. 
(Gantira- Wollongong Australia)

Anugrah Mata

Saat aku pandang matamu ‘istriku’, terlihat begitu indahnya bola hitam di matamu, sehingga aku semakin ingat akan indahnya rasa bersyukur

Terngiang-ngiang salah satu ayat dalam kitab suciku "jika kamu bersyukur maka akan kutambah nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu kufur sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Bila diriku bertanya kepada orang yang tak bisa melihat, rizki apakah yang ingin mereka dapatkan saat ini dengan syarat mesti mengorbankan yang lainnya. Maka mereka akan mengatakan bahwa mereka berani mengorbankan pendengarannya, bicaranya, raut mukanya, kelincahan kakinya dan keterampilan tangannya asalkan mereka di anugrahi sebuah mata yang bisa melihat alam semesta ini

Lalu aku teringat akan diriku yang mempunyai banyak anugrah yang dilimpahkan kepadaku, aku mempunyai mata yang bisa melihat alam yang begitu indahnya, aku mempunyai telinga yang bisa mendengarkan suara merdunya seekor jangkrik, aku mempunyai mulut yang bisa mengatakan huruf ‘R’ dengan jelas, aku mempunyai tangan yang bisa melakukan apa saja yang kuinginkan, aku mempunyai kaki yang bisa berjalan kemana yang aku suka, akupun mempunyai otak yang bisa mencerna dan memahami apa yang sedang kuhadapi, dan banyak lagi yang kupunyai yang akupun sulit menyebutkannya satu persatu

Saat mata ini bersyukur, maka semua yang kulihat bagaikan sebuah penemuan yang sangat mengagetkan dan membuat hati ini tenang serta bahagia karena ternyata apapun yang dihadapi oleh mata ini merupakan sesuatu yang perlu dan harus disyukuri.

Melihat dedaunan di luar jendela kamar, hati ini mulai berterima kasih pada sahabat pepohonanku, karena diri ini menyadari betapa ikhlasnya pepohonan menyerap sampah CO2 yang kubuang dari hidungku dan membalasnya dengan O2 yang diperlukan oleh hidupku

Melihat sinarnya bola di atas sana, badanku mulai berterima kasih pada sahabat matahariku, karena diriku mulai memahami betapa sahabat matahariku memiliki kerendah hatian yang dengan teratur memberikan panasnya pada alam semesta ini sehingga diri ini bisa merasakan hangatnya badan disiang hari.

Melihat semua yang ditatap mata maka otak ini mulai menganalisa bahwa semuanya memberikan sumbangsih yang cukup besar pada kenikmatan yang kurasakan, dan mereka melakukannya tanpa harapan balas jasa dariku, aku kagum pada kemuliaan mereka.

Terima kasih Tuhan, diri-Mu telah memberikan anugrah padaku sehingga diriku merasakan semuanya bagaikan surga dunia yang takkan pernah bisa kumembalas jasa-jasa mereka yang telah diri-Mu ciptakan, aku bersyukur dan bersujud kepada-Mu. 
(Gantira- Wollongong Australia)

Minggu, 19 Juni 2005

Aku Salut

Aku salut pada temanku yang sangat tampan dan pintar melebihi diriku namun dia memilih pendamping berdasarkan kepintarannya saja

Aku lebih salut lagi pada adikku yang pintar, baik hati, cerdas dan digandrungi gadis-gadis cantik namun dia memilih calon pendamping berdasarkan hatinya saja

Aku malu pada diriku yang memilih calon istriku berdasarkan kepintaran, kecantikan, hatinya, dan kejayaan keluarganya

Aku tidak menyesal telah memilih berdasarkan kriteria itu karena akhirnya aku mendapatkan semua yang kuharapkan

Namun mulutku terus berguman dan mengatakan ‘aku salut pada temanku dan adikku’ 
(Gantira- Wollongong Australia)

Minggu, 12 Juni 2005

Kedekatan

Diriku menunjukkan kesombongan kepadamu bukan bermaksud aku berbuat sombong

Diriku menampakkan kelebihanku kepadamu bukan bermaksud aku bertindak arrogant

Diriku mengatakan mimpiku kepadamu bukan bermaksud aku mendahului sebuah takdir

Diriku bercerita cita-citaku kepadamu bukan bermaksud aku mengeluarkan omong kosong

Diriku memaparkan semua itu menunjukkan bahwa dirimu adalah dekat denganku

Karena aku sangat berhati-hati mengatakan semua itu pada orang yang tak kupercayai 
(Gantira- Wollongong Australia)

Sabtu, 11 Juni 2005

“Sebuah Puisi Untuk Istriku”

Pada saat dirimu bimbang, akupun ikut bimbang 
Pada saat dirimu pusing, akupun ikut pusing 
Pada saat dirimu sedih, akupun ikut sedih 
Pada saat dirimu sakit, akupun ikut sakit 
Pada saat dirimu menderita, akupun ikut menderita 
Pada saat dirimu menangis, akupun ikut menangis

Ketika dirimu tersenyum, aku menjadi tersenyum 
Ketika dirimu tertawa, aku menjadi tertawa 
Ketika dirimu gembira, aku menjadi gembira 
Ketika dirimu bahagia, aku menjadi bahagia 
Ketika dirimu ceria, aku menjadi ceria 
Ketika dirimu semangat, aku menjadi semangat

Bila dirimu merasakan lapar, ku ingin yang memasakkan untukmu 
Bila dirimu merasakan kesal, ku ingin yang bercerita menghiburmu 
Bila dirimu merasakan penat, ku ingin yang mengusap kepenatanmu 
Bila dirimu merasakan cape, ku ingin yang memijit kakimu 
Bila dirimu merasakan ragu, ku ingin yang menyakinkan hatimu 
Bila dirimu merasakan cemburu, ku ingin yang mencurahkan cintamu

Seandainya debu menempel erat dikakimu, diriku berharap bisa melepaskannya 
Seandainya paku melepaskan kain ditanganmu, diriku berharap bisa menjahitkannya 
Seandainya pisau menggores kulit dijarimu, diriku berharap bisa menutupkannya 
Seandainya makanan mengotori telapak tanganmu, diriku berharap bisa membersihkannya 
Seandainya warna pakaian berubah dibadanmu, diriku berharap bisa mencucikannya 
Seandainya batu besar merintangi dijalanmu, diriku berharap bisa memindahkannya

Ku tak peduli orang menghinaku dikarenakan aku memuliakanmu 
Ku tak peduli orang mengejekku dikarenakan aku memujimu 
Ku tak peduli orang membenciku dikarenakan aku mencintaimu 
Ku tak peduli orang menganiayaku dikarenakan aku menolongmu 
Ku tak peduli orang mengabaikanku dikarenakan aku memperhatikanmu 
Ku tak peduli orang menamparku dikarenakan aku membelaimu

Aku bersikap baik padamu karena aku ingin menjadi laki-laki terbaik sebagaimana perkataan nabiku 
Aku berusaha mengerahkan perlindunganku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki terpercaya sebagaimana perkataan ibumu 
Aku mencurahkan sayangku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki teromantis sebagaimana perkataan kaummu 
Aku menampakkan hati rinduku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki tersuci sebagaimana perkataan walimu 
Aku menghilangkan marahku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki telembut sebagaimana perkataan adikmu 
Aku melenyapkan raguku padamu karena aku ingin menjadi laki-laki tercinta sebagaimana perkataan pamanmu

Aku akan lebih mencintaimu bila dirimu mengijinkan aku mencintai Tuhanku diatas dirimu 
Aku akan lebih mensucikanmu bila dirimu mengijinkan aku mensucikan kitab suciku diatas dirimu 
Aku akan lebih merindukanmu bila dirimu mengijinkan aku merindukan nabiku diatas dirimu 
Aku akan lebih memperhatikanmu bila dirimu mengijinkan aku lebih memperhatikan agamaku diatas dirimu 
Aku akan lebih mempercayaimu bila dirimu mengijinkan aku mempercayai hari matiku diatas dirimu 
Aku akan lebih menyayangimu bila dirimu mengijinkan aku menyayangi ibuku diatas dirimu

Namun sayangku, aku akan jauh lebih mencintaimu jika dirimu lebih mencintai Tuhanku dibandingkan diriku

Aku kan selalu merindukan dan menantikan kehadiranmu disampingku sayangku, i really love you cintaku.. 
(Gantira- Wollongong Australia)